JAKARTA, KOMPAS.com —Tim SAR Gabungan mendapat pinjaman crane (alat pengangkat material) untuk mengangkut badan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan, crane yang bisa mengangkut beban hingga 100 ton tersebut dipinjamkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
"Saya sudah mendapatkan izin kepada Meneri ESDM supaya kita bisa mendapatkan crane buck, supaya bisa angkat bodi pesawat itu dengan berat lebih dari 80 ton, bisa sampai 100 ton," kata Hadi di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (31/10/2018).
Baca juga: Arus Deras Jadi Kendala Pencarian Black Box Lion Air JT 610
Dia berharap, crane tersebut dapat segera tiba di lokasi di mana sinyal black box atau kotak hitam pesawat itu terdeteksi sehingga badan pesawat tersebut bisa segera diangkat.
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya M Syaugi menyatakan, bantuan asing dalam pencarian pesawat Lion Air JT 610 tidak dibutuhkan. Ia menilai, armada kapal yang dikerahkan oleh sejumlah instansi lokal sudah cukup untuk melakukan pencarian.
"Kalau pihak asing menawarkan ke KNKT, kalau pencarian cukup Basarnas, Polri, TNI, dan Kemenhub, BPPT, Pertamina, Pelni sudah cukup itu," ujar dia.
Sinyal black box pesawat Lion Air JT 610 terlacak berada 400 meter dari titik di mana pesawat tersebut mengalami putus kontak.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin pagi. Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak.
Baca juga: Jenazah Penumpang Lion Air yang Teridentifikasi Diserahkan ke Keluarga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.