Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Penculikan Anak di Warung Ketan Susu Kemayoran Dipastikan Hoaks

Kompas.com - 01/11/2018, 07:24 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar sebuah video berdurasi 29 detik dugaan penculikan anak di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Video itu diunggah akun Instagram @dkkiinfo pada Rabu (31/10/2018).

"Seorang pria tua dihajar massa di depan ketan susu Kemayoran, Jakarta Pusat. Dia disebut-sebut sebagai penculik anak. Kapolsek Kemayoran Kompol Saiful Anwar saat dikonfirmasi riweuh_id mengatakan pria itu adalah seorang yang menderita gangguan jiwa, yang kebetulan bermain dengan anak dan dituduh penculik anak," demikian keterangan unggahan tersebut seperti dikutip Kompas.com.

Kapolsek Kemayoran Kompol Saiful Anwar mengatakan, kabar penculikan itu hoaks atau tidak benar.

Baca juga: Hoaks Penculikan Anak Jadi Viral di Sumsel, Polisi Buru Pelaku

Ia mengatakan, laki-laki dalam video tersebut adalah seorang tukang parkir yang mengidap gangguan jiwa.

Saat itu, tukang parkir tersebut sedang membagikan makanan kepada anak-anak yang bermain di sekitar tempatnya bekerja.

Namun, seorang pengemudi ojek online tiba-tiba berteriak bahwa tukang parkir itu adalah penculik anak.

Baca juga: Hoaks Penculikan Anak Sampai ke Jombang, Orangtua Sampai Tunggui Anak Sekolah

"Keterangan yang ditulis di sana (unggahan video) itu salah. Dia itu sedang membagikan makanan ke anak-anak dan dilihatlah sama ojek online, terus si ojek teriak kalau dia penculik. Akhirnya (tukang parkir) digebukin massa, tetapi si ojeknya kabur," kata Saiful saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (1/11/2018).

Saiful mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan ketua RW dan keluarga tukang parkir untuk mengklarifikasi kabar hoaks itu.

"Kami sudah panggil warga sekitar, Pak RW juga, memang benar dia warga sekitar ketan susu itu. Dia bukan penculik," ujar Saiful.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com