Penandatangan serah terima jabatannya dilakukan di Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (29/10/2018).
Kepala Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta Yurianto mengatakan pergantian ini untuk penyegaran direksi.
Anies mencopot Erlan Hidayat sebagai Direktur Utama Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya pada 24 Agustus 2018.
Erlan digantikan Corporate Secretary PT Aetra Priyatno Bambang Hernowo.
Baca juga: Dirut PAM Jaya Dicopot, Digantikan Corsec Aetra
Sebab, PAM Jaya selama ini dinilai tidak bisa meningkatkan jaringan perpipaan dalam jumlah yang signifikan.
BUMD PT Jakarta Propertindo juga mengalami pergantian dirut. Anies mencopot Satya Heragandhi sebagai Direktur Utama PT Jakarta Propertindo lewat RUPS luar biasa pada 10 Juli 2018.
Satya digantikan bekas Direktur Manajemen Aset PT Pertamina Dwi Wahyu Daryoto.
Baca juga: Dirut Jakpro yang Dicopot dan Diganti Eks Direktur Pertamina
Menurut Anies, Satya yang sangat fasih light rail transit (LRT) dipersiapkan mengisi jabatan di perusahaan operasional LRT yang akan dibentuk DKI.
BUMD pertama yang mengalami pergantian dirut pada masa Anies adalah PD Dharma Jaya.
Marina Ratna Dwi Kusumajati memilih mundur setelah lebih kurang tiga tahun menduduki posisi Dirut Dharma Jaya.
Mundurnya Marina bermula pada November 2017, ketika PD Dharma Jaya menjadi salah satu BUMD yang tidak akan diberikan penyertaan modal daerah (PMD) pada 2018.
Baca juga: Dulu Bu Marina Menangis Mohon PMD, Dharma Jaya Tidak Dikasih, tetapi Sekarang Malah Diajukan
Alasan Sandiaga Uno, yang saat itu menjadi Wakil Gubernur DKI, tidak memberikan PMD adalah supaya BUMD bisa mandiri tanpa terus-menerus mendapatkan suntikan dana dari pemerintah.
Namun, Marina merasa tidak adil bahwa PD Dharma Jaya harus memutar otak mencari sumber dana lain untuk membeli daging subsidi karena pencabutan PMD itu.