Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergantian 5 Dirut BUMD di Bawah Kepemimpinan Anies...

Kompas.com - 01/11/2018, 10:09 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru saja mencopot Direktur Utama PT Bank DKI Kresno Sediarsi dari jabatannya. Posisi Kresno digantikan Wahyu Widodo.

Selain itu, Anies juga mengganti sejumlah direktur dan komisaris di badan usaha milik daerah (BUMD) bidang keuangan itu.

Perombakan itu diputuskan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) sirkuler PT Bank DKI.

Baca juga: Gubernur DKI Ganti Dirut Bank DKI

Budi Mulyo Utomo dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Kepatuhan. Posisinya digantikan Zulfarshah.

Farel Tua Silalahi diberhentikan dari jabatan Direktur Manajemen Risiko dan digantikan Zainuddin Mappa.

Kemudian, Direktur Bisnis Antonius Widodo Mulyono digantikan Babay Parid Wazdi.

Baca juga: Kuartal III 2018, Bank DKI Salurkan Kredit Rp 30,82 Triliun

Di jajaran komisaris, Komisaris Perseroan Basuki Setiyadjid diangkat dalam jabatan baru sebagai Komisaris Utama yang sebelumnya diisi Ilya Avianti. Ilya diberhentikan dari posisi itu. Sementara Erick diangkat sebagai Komisaris PT Bank DKI.

"Resktukturisasi pengurus ini pada prinsipnya adalah penyegaran direksi dan dewan komisaris PT Bank DKI dan dimaksudkan untuk lebih meningkatkan Kinerja PT Bank DKI dalam melayani masyarakat," ujar Kepala Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta Yurianto, Rabu (31/10/2018).

Selain penyegaran, belum diketahui alasan perombakan jajaran direksi dan komisaris PT Bank DKI karena Anies sedang berada di Argentina.

Baca juga: Genjot Bisnis UMKM, Bank DKI Tambah 4 Kantor di Pasar

Jajaran direksi PT Bank DKI yang baru diharapkan dapat melaksanakan penugasan-penugasan yang diberikan Pemprov DKI dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2017-2022.

Salah satunya yakni memfokuskan aksesibilitas usaha mikro kecil dan menengah terhadap sumber pembiayaan serta mewujudkan masyarakat Jakarta menggunakan sistem keuangan non-tunai (cashless society).

Pencopotan Kresno menambah daftar panjang pergantian direktur utama BUMD DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Anies dalam setahun ini.

Baca juga: Bank DKI Perkuat Layanan Digital

Pergantian itu ada yang karena alasan penyegaran, tetapi ada juga yang karena dirut lamanya mengundurkan diri.

PT Transjakarta

Sebelum PT Bank DKI, BUMD yang mengalami pergantian dirut adalah PT Transjakarta.

Budi Kaliwono yang telah menjabat sebagai dirut selama tiga tahun dicopot dari jabatannya. Dia diganti Agung Wicaksono yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.

Baca juga: Gubernur DKI Copot Budi Kaliwono dari Jabatan Dirut Transjakarta

Dirut PT Transjakarta yang baru Agung Wicaksono (kiri) bersama mantan Dirut PT Transjakarta pendahulunya, Budi Kaliwono (kanan) di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/10/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Dirut PT Transjakarta yang baru Agung Wicaksono (kiri) bersama mantan Dirut PT Transjakarta pendahulunya, Budi Kaliwono (kanan) di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/10/2018).
Penandatangan serah terima jabatannya dilakukan di Balai Kota DKI Jakarta pada Senin (29/10/2018).

Kepala Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta Yurianto mengatakan pergantian ini untuk penyegaran direksi.

PAM Jaya

Anies mencopot Erlan Hidayat sebagai Direktur Utama Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya pada 24 Agustus 2018.

Erlan digantikan Corporate Secretary PT Aetra Priyatno Bambang Hernowo.

Baca juga: Dirut PAM Jaya Dicopot, Digantikan Corsec Aetra

Direktur Utama PD Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya, Erlan Hidayat saat acara halal bi halal yang diadakan PAM Jaya, Palyja, dan Aetra, di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).Kompas.com/Alsadad Rudi Direktur Utama PD Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya, Erlan Hidayat saat acara halal bi halal yang diadakan PAM Jaya, Palyja, dan Aetra, di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).
Priyatno menyebut, pesan Anies terhadapnya terkait jabatan itu adalah untuk memperluas layanan bagi warga.

Sebab, PAM Jaya selama ini dinilai tidak bisa meningkatkan jaringan perpipaan dalam jumlah yang signifikan.

PT Jakarta Propertindo

BUMD PT Jakarta Propertindo juga mengalami pergantian dirut. Anies mencopot Satya Heragandhi sebagai Direktur Utama PT Jakarta Propertindo lewat RUPS luar biasa pada 10 Juli 2018.

Satya digantikan bekas Direktur Manajemen Aset PT Pertamina Dwi Wahyu Daryoto.

Baca juga: Dirut Jakpro yang Dicopot dan Diganti Eks Direktur Pertamina

Dirut PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi di Depo LRT Kelapa Gading, Kamis (25/1/2018).Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Dirut PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi di Depo LRT Kelapa Gading, Kamis (25/1/2018).
Anies mengatakan, Dwi Wahyu adalah sosok yang tepat memimpin BUMD Jakarta. Dwi menguasai pengelolaan aset, bidang yang selama ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Jakarta.

Menurut Anies, Satya yang sangat fasih light rail transit (LRT) dipersiapkan mengisi jabatan di perusahaan operasional LRT yang akan dibentuk DKI.

PD Dharma Jaya

BUMD pertama yang mengalami pergantian dirut pada masa Anies adalah PD Dharma Jaya.

Marina Ratna Dwi Kusumajati memilih mundur setelah lebih kurang tiga tahun menduduki posisi Dirut Dharma Jaya. 

Mundurnya Marina bermula pada November 2017, ketika PD Dharma Jaya menjadi salah satu BUMD yang tidak akan diberikan penyertaan modal daerah (PMD) pada 2018.

Baca juga: Dulu Bu Marina Menangis Mohon PMD, Dharma Jaya Tidak Dikasih, tetapi Sekarang Malah Diajukan

Alasan Sandiaga Uno, yang saat itu menjadi Wakil Gubernur DKI, tidak memberikan PMD adalah supaya BUMD bisa mandiri tanpa terus-menerus mendapatkan suntikan dana dari pemerintah.

Namun, Marina merasa tidak adil bahwa PD Dharma Jaya harus memutar otak mencari sumber dana lain untuk membeli daging subsidi karena pencabutan PMD itu.

Direktur Utama PD Dharma Jaya Johan Romadhon, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, dan mantan Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati di Balai Kota, Rabu (23/5/2018).KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Direktur Utama PD Dharma Jaya Johan Romadhon, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, dan mantan Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati di Balai Kota, Rabu (23/5/2018).
Sebab, program itu bukan demi kepentingan bisnis PD Dharma Jaya, melainkan untuk kesejahteraan warga berpenghasilan rendah.

Dalam rapat banggar (badan anggaran) di Komisi C DPRD DKI Jakarta pada 21 November 2017, Marina menumpahkan kekhawatirannya atas stok daging subsidi tanpa ada PMD.

Dia meminta, pencairan PSO dipercepat.

Baca juga: Sandiaga: Bu Marina Salah Satu CEO BUMD yang Paling Baik

Jika benar tidak diberi PMD, PSO menjadi cara satu-satunya untuk tetap bisa menyediakan daging subsidi.

Kekhawatiran Marina menjadi kenyataan.

Dua pekan usai rapat itu, ia mengajukan proposal untuk pencairan PSO. Namun, PSO senilai Rp 41 miliar yang dijanjikan Sandiaga, tidak juga turun.

Baca juga: Cerita Mantan Dirut Dharma Jaya Berani Memecat karena Ahok

Posisi Marina akhirnya digantikan Johan Romadhon, mantan Presiden Direktur PT Tirta Gemah Ripah, BUMD Jawa Barat yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya air.

Johan juga pernah bekerja untuk BUMD PT Agro Jabar yang mengurusi perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, cadangan pangan dan usaha lainnya di bidang agro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com