JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Antemortem RS Polri Kramat Jati Kombes Pol Drg Saljiana mengungkapkan, pihaknya menemukan beberapa korban yang diduga sebagai satu garis keluarga saat memeriksa jenazah para korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Pihaknya menemukan setidaknya dua keluarga yang masing-masing beranggotakan tiga dan empat orang.
"Saya sampaikan bahwa selama empat hari ini kami sudah bekerja keras mendalami data keluarga. Data keluarga yang kami dapatkan yang seluruhnya menjadi korban itu ada dua keluarga," ujar Saljiana, di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (1/11/2018).
Hal itu didapat dari data ante mortem berupa properti dan barang-barang korban yang diserahkan pihak keluarga.
"Ante mortem-nya ada. Ante mortem DNA itu ada," kata dia.
Baca juga: Butuh 1-2 Minggu untuk Unduh Data Black Box Pesawat Lion Air
Wakil Kepala RS Polri Kombes Pol Haryanto mengatakan, pihaknya hingga saat ini belum bisa mengidentifikasi jenazah korban yang diduga satu garis keluarga atau darah tersebut lantaran belum lengkapnya sampel DNA yang diserahkan keluarga.
Ada pun keluarga korban yang datang tidak memiliki satu garis keturunan atau darah sehingga tak bisa digunakan sampelnya.
"Ini ada beberapa masalah juga, jadi ada satu keluarga masuk dalam korban. Kemudian ada juga yang ketika saat ke sini, keluarga yang ke sini itu tidak satu jalur. Misalnya (bukan) bapak ibu, ataupun anak," kata dia.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, dalam penerbangan dari Cengkareng menuju Pangkalpinang , Senin lalu. Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. Semua penumpang dan awak diduga tewas dalam kecelakaan itu.
Baca juga: 3 Kisah Haru Keluarga Korban Lion Air, Mohon Doa Selamat hingga Minta Dijemput di Pangkal Pinang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.