Jenazah kedua, Monni (41) yang teridentifikasi lewat tato di tubuhnya. Jenazah ketiga adalah Hizkia Jorry Saroinsong (23) yang teridentifikasi melalui sidik jari.
Tiga jenazah teridentifikasi pada Sabtu.
Baca juga: Wakil Gubernur Sambut Jenazah Pertama Musibah Lion Air Asal Bangka Belitung
Jenazah pertama, Endang Sri Bagusnita (20) teridentifikasi melalui sidik jari dan medis.
Jenazah kedua, Wahyu Susilo (31) teridentifikasi melalui sidik jari, medis, dan properti yang digunakan.
Ketiga, Fauzan Azima (25) teridentifikasi melalui sidik jari dan medis.
Baca juga: Isak Tangis Pemakaman Jenazah Korban Lion Air JT 610 Wahyu Susilo
Tujuh jenazah teridentifikasi pada Minggu.
Jenazah pertama, Rohmanir Pandi Sagala (23) yang teridentifikasi melalui sidik jari dan medis. Jenazah kedua, Dodi Junaidi (40) teridentifikasi melalui DNA.
Jenazah ketiga, Muhammad Nasir (29) teridentifikasi melalui DNA. Jenazah keempat, Janry Efriyanto Sianturi (26) teridentifikasi melalui DNA dan medis.
Baca juga: Hari Ketujuh Evakuasi Lion Air JT 610, 32 Kantong Jenazah Korban Diangkat
Jenazah kelima, Karmin (68) teridentifikasi melalui DNA. Lalu, jenazah keenam, Harwinoko (54) teridentifikasi melalui DNA. Jenazah terakhir adalah Verian Utama (31) teridentifikasi melalui DNA.
Tim gabungan berhasil menemukan Flight Data Recorder (FDR), salah satu komponen black box atau kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 pada Kamis.
Baca juga: Black Box Berisi FDR Lion Air PK-LQP Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok
Saat ini, FDR black box telah dibawa ke laboratorium Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk proses investigasi selanjutnya.
Roda pesawat ditemukan tim penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air Komando Armada I (Koarmada), Jumat.
Baca juga: Roda Lion Air JT 610 Tiba di Tanjung Priok
Sementara, tim di KRI Banda Aceh menemukan turbin pesawat.