JAKARTA, KOMPAS.com - Dewi, istri korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP penerbangan JT 610 Rudi Luhba Toruan menyambangi posko Basarnas di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (8/11/2018).
Dewi bermaksud menemui petugas Basarnas dan mengambil barang berharga atas nama suaminya yang ia lihat di Dermaga JICT 2 dari sebuah media massa.
"Saya mau nanya apakah ada barang-barangnya, itu saja. (Barangnya) buku tabungan, Pak, kemarin saya dapat gambar sertifikatnya. Ada sertifikat suami dari perusahaan," kata Dewi.
Baca juga: RS Polri Terima 186 Kantong Jenazah Korban Lion Air JT 610
Dewi datang bersama dua kerabatnya sekitar pukul 15.15 dan diterima Kepala Kantor SAR Jakarta Hendra Sudirman serta Direktur Operasi Basarnas Brigjen Bambang Suryo Aji.
Dewi berbincang dengan Hendra dan Bambang selama 40 menit sebelum meninggalkan posko Basarnas pada pukul 15.55.
Hendra menuturkan, Basarnas tidak bisa mewujudkan keinginan Dewi karena seluruh barang korban telah diserahkan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri.
Baca juga: 5 Fakta di Balik Lion Air Tabrak Tiang di Bengkulu, Sayap Robek hingga Pesawat Molor 4 Jam
"Kebetulan kami serahin ke DVI ada buku tabungan atas nama itu, dan itu sudah kami serahkan ke DVI, sudah lama," ujar Hendra.
Hendra melanjutkan, Dewi juga sempat menanyakan kemungkinan suaminya dapat ditemukan dalam kondisi utuh.
Namun, Hendra mengaku tak bisa menjawab pertanyaan itu.
Baca juga: Jenazah Paul Ferdinand Ayorbaba Korban Pesawat Lion Air Tiba di Timika
"Saya diam saja makanya, saya enggak bisa ngomong. Saya cuma bilang, ibu yang sabar kuatin anak-anak ibu," katanya.
Meski demikian, Hendra menyebut tim SAR akan terbuka terhadap keluarga korban dan tidak akan menyulitkan mereka.