JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik tak mau masuk tim uji kelayakan dan kepatutan calon wakil gubernur DKI Jakarta. Dia tidak mau disebut punya konflik kepentingan jika menjadi salah satu tim penguji.
"Saya bilang sama teman-teman (Gerindra), jangan saya. Kenapa? Nanti dibilang ada interest, ada apa kan, jadi kami jaga," kata Taufik saat dihubungi, Jumat (9/11/2018).
Taufik menyampaikan, dia akan memilih dua orang yang menjadi tim penguji dari Gerindra. Salah satunya bisa jadi merupakan seorang pakar.
Baca juga: M Taufik: Ini Bukan karena Kami Takut Ancaman PKS
Taufik mengatakan, dua nama itu belum ditentukan. Dia juga belum mengetahui dua orang usulan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk masuk tim penguji tersebut.
"Lagi dirumuskan oleh partai, minggu depan sudah ketemu orangnya, dua orang," kata Taufik.
Gerindra DKI dan PKS DKI telah sepakat bahwa kursi wagub pengganti Sandiaga Uno menjadi hak PKS. Dua kandidatnya ditentukan lewat fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan yang diselenggaran tim bentukan kedua partai.
Dua kandidat yang lulus fit and proper test akan dipilih salah satunya oleh DPRD DKI Jakarta untuk menggantikan posisi Sandiaga yang mundur karena maju sebagai calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden 2019.
Sebelum ada kesepakatan itu, Gerindra DKI sempat bersikeras mendapatkan kursi wagub DKI.
Dalam banyak kesempatan, Taufik percaya diri akan diusulkan sebagai salah satu kandidat wagub DKI.
Baca juga: Taufik: Gerindra dan PKS Sepakat, Tak Ada Lagi Saling Sindir soal Wagub DKI
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.