JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta akan melakukan feasibility study atau studi kelayakan perpanjangan rute MRT dari Lebak Bulus ke Tangerang Selatan.
Studi kelayakan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar nilai kelayakan jika perpanjangan rute tersebut diimplementasikan.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, hingga saat ini belum ada penetapan rute MRT dari Lebak Bulus ke Tangerang Selatan.
"Kami baru mempersiapkan feasibility study-nya. Rutenya nanti akan ditentukan saat feasibility study," kata William kepada Kompas.com, Senin (12/11/2018).
Baca juga: Gubernur DKI Kritik Transjakarta Koridor 13 yang Tak Terintegrasi Stasiun MRT
Soal pendanaan, lanjut William, fase perpanjangan Tangsel berbeda dengan fase 1 rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia. Jika perpanjangan rute jadi, fase Tangsel tidak akan menggunakan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) lagi.
"Kami juga akan membicarakan konsep kemitraan dan badan usaha karena approach pendanaannya berbeda. Kalau fase 1 kami pakai loan (pinjaman), kalau ini (fase Tangsel) kami pakai kemitraan pemerintah dan badan usaha (KPBU)," kata William.
Baca juga: Empat Halte Transjakarta akan Terintegrasi MRT
Adapun progres pekerjaan proyek MRT Jakarta lintas Lebak Bulus-Bundaran HI sudah mencapai 97 persen. MRT fase 1 ini ditargetkan sudah beroperasi penuh pada Maret 2019.
Sementara, MRT fase 2 itu direncanakan dibangun akhir tahun 2018 dari Bundaran Hotel Indonesia sampai Kampung Bandan yang belakangan rencananya akan diperpanjang lagi sampai Ancol atau Stadion BMW.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.