Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Got Mampet Sebabkan Banjir di Kampung Luar Batang

Kompas.com - 12/11/2018, 18:28 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Got atau saluran air mampet disebut kerap menyebabkan banjir di pemukiman warga Kampung Luar Batang, RT 003 RW 003 Penjaringan, Jakarta Utara.

Ketua RT 003 RW 003 Penjaringan Samsukur mengatakan, ketika hujan, air tidak bisa mengalir karena saluran air penuh sampah.

"Tempo hari, pertama hujan (banjir) sampai (tinggi) 10 sentimeter. Surutnya ya enggak lama, satu jam berhentinya hujan (banjir) sudah surut," kata Samsukur saat ditemui, di Jakarta Utara, Senin (12/11/2018).

Baca juga: Atasi Banjir, Pemkot Bekasi Akan Bangun Polder Air Ciketing Udik

Samsukur menuturkan, pembersihan got merupakan satu-satunya solusi supaya banjir tidak lagi merendam pemukiman warga.

Menurut dia, ada lumpur setebal 70 sentimeter yang membuat air sulit mengalir ke dalam saluran air.

"Kalau kerja bakti doang susah, karena lumpurnya ada 70 sentimeter. Kalau kerja bakti kan yang diambilin hanya sampah-sampahnya, lumpurnya enggak," ujar dia.

Baca juga: Jalur Andir Beleendah dan Dayeuh Kolot Banjir, Lalu Lintas di Kabupaten Bandung Tersendat

Ia menambahkan, saluran air yang tertutup beton atau kayu juga membuat sampah-sampah sulit diangkat.

Sempitnya jalan membuat sejumlah warga memasang kayu atau beton di atas saluran untuk memarkirkan sepeda motor mereka.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, got-got di pemukiman itu terlihat dipenuhi sampah. Air pun tampak menggenang dan tak bisa mengalir.

Baca juga: Atasi Banjir Kabupaten Bandung, Ridwan Kamil Ingin Tambah Kolam Retensi

Sementara itu, warga menyebut banjir akibat pasang air laut sudah tidak terjadi lagi dalam beberapa waktu terakhir.

Namun, warga meresahkan air pasang laut yang sering merembes.

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara Santo mengkhawatirkan tanggul di Kampung Luar Batang jebol jelang musim hujan.

Baca juga: Antisipasi Banjir Kiriman, Kali Banjir Kanal Barat Mulai Dibersihkan

Untuk mengantisipasinya, Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara telah mengecor dinding tanggul dan menyiapkan ribuan karung pasir.

"2017 kan (tanggul di Luar Batang) sudah dilapisi cor beton. Kalau karung pasir untuk jaga-jaga bila terjadi limpasan atau bocoran," kata Santo.

Tanggul di Kampung Luar Batang jebol pada 6 November 2017. Akibatnya, puluhan rumah di RT 003 RW 003 Kelurahan Penjaringan digenangi air setinggi 50 sentimeter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com