Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Laporan Banjir Tak Terverifikasi, Pemprov DKI Rekrut 1.400 Relawan

Kompas.com - 12/11/2018, 20:33 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Unit Pengelola Teknis (UPT) Jakarta Smart City selama ini banyak menerima laporan titik-titik banjir di Jakarta.

Namun, laporan itu belum dipastikan kebenarannya sehingga UPT Jakarta Smart City harus memverifikasi laporan tersebut.

Hal itu memperlambat Pemprov DKI menindaklanjuti laporan banjir.

Baca juga: Antisipasi Banjir, DKI Berencana Tambah Pompa di Kali Sentiong

"Selama ini, kami menerima laporan banjir itu harus kami verifikasi. Ini problem tersendiri, karena bagaimana mungkin kami menerima laporan, kami tidak tahu validitas laporannya," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).

Anies menyampaikan, Pemprov DKI tidak bisa lagi menerima laporan banjir secara random dari pihak-pihak yang tidak terverifikasi.

Oleh karena itu, Pemprov DKI merekrut 1.400 relawan yang sudah diseleksi dan diverifikasi Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta untuk melaporkan titik-titik banjir.

Baca juga: Cegah Banjir, DKI Akan Bangun Tanggul Temporer di Cipinang Melayu

Mereka dari ketua RT, ketua RW, lembaga musyawarah kelurahan (LMK), dan forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM).

"Mulai sekarang kami sudah memiliki 1.400 orang yang terverifikasi di seluruh wilayah Jakarta," kata Anies.

Anies menyebut, 1.400 relawan itu memiliki pengetahuan soal cara menyampaikan laporan titik banjir dengan akurat.

Baca juga: Antisipasi Banjir, DKI Bangun Prasarana Kali hingga Keruk Sungai

Para relawan itu juga akan melakukan monitoring antisipasi banjir dan memberikan peringatan dini ketika banjir datang.

Dengan demikian, Anies menyebut Pemprov DKI bisa menindaklanjuti laporan itu lebih cepat.

"Ketika dia mengirimkan laporan, maka laporan itu tidak perlu kami cek ulang lagi. Dia sudah memiliki pengetahuan informasi cara menyampaikan yang akurat sehingga kami bisa merespons lebih cepat," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Ngaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Ngaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

Megapolitan
Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com