TANGERANG, KOMPAS.com - Satreskrim Polresta Tangerang menangkap FF (17) dan REH (22), tersangka pelaku pembunuhan sopir taksi online JST (68) yang jenazahnya ditemukan di Sungai Ciracap, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang pada Rabu (7/11/2018) lalu.
JST dilaporkan hilang oleh kelurga sejak 5 November usai menerima pesanan dari akun taksi online. Ia menerima pesanan taksi terakhir di kawasan Teluk Gong, Jakarta Utara.
Baca juga: Pembunuh Sopir Taksi Online Terancam Hukuman Mati
1. Merampok mobil
Motif pembunuhan JST (68) mulai terungkap. Satu dari tiga tersangka pelaku yang telah ditangkap polisi, yaitu FF (17) saat diperiksa mengaku bahwa ia bersama rekannya REH dan RLP membunuh JST untuk merampok mobil milik JST. Mobil tersebut akan dijual seharga Rp 30 juta - Rp 40 juta ke seorang penadah.
"Motifnya adalah ingin memiliki kendaraan bermotor dalam hal ini mobil. Karena sudah ada penampung (penadah), sudah siap (dijual)," kata Kapolresta Tangerang Kombes Sabilul Alif di Mapolresta Tangerang, Kabupaten Tangerang, Senin kemarin.
2. Dibunuh di Teluk Gong
Kasat Reskrim Polresta Tangerang AKP Gogo Galesung mengatakan, FF, REH, dan RLP membunuh JST di Teluk Gong, Jakarta Utara, pada 5 November.
Para pelaku melakukan aksinya setelah JST datang dan menjemput mereka di Duta Harapan Indah, Teluk Gong. Saat dijemput, satu pelaku duduk di kursi depan, sedangkan dua pelaku lainnya di kursi belakang.
Setelah melakukan perjalanan 5-10 menit, para pelaku mengeluarkan tali tambang dan mencekik leher JST. Pelaku lainnya menusuk JST menggunakan sebilah pisau.
"(Dibunuh) daerah Teluk Gong, di Jakarta Utara, dibuang di Pasar Kemis, setelah itu ditemukan (mobil korban) di Pakuhaji," ujar Gogo.
3. Jenazah ditenggelamkan
Para tersangka pelaku menenggelamkan jenazah JST ke Sungai Ciracap agar jenazah pria itu tidak bisa ditemukan.
Baca juga: Alasan Pelaku Buang Jenazah Sopir Taksi Online Pakai Pemberat
Jenazah JST diikatkan ke sebuah karung yang telah diisi batu sebagai pemberat. JST kemudian dibuang ke Sungai Ciracap, Kabupaten Tangerang, pada malam yang sama.
Jenazah JST dibuang ke Sungai Ciracap karena daerah tersebut terbilang sepi dibanding sungai-sungai yang ada di Jakarta Utara.
4. JST dirampok karena sudah lansia