JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya Teguh P Nugroho mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) saling klaim kepemilikan Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Persoalan aset ini menjadi salah satu hal yang belum disepakati Pemprov DKI dengan PT KAI terkait pembangunan jembatan penyeberangan multiguna atau skybridge Tanah Abang.
"PT KAI dengan Pemprov ini saling mengklaim terkait dengan aset Jalan Jatibaru," ujar Teguh di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (13/11/2018).
Baca juga: Ombudsman Minta PT KAI Sediakan Jalur Khusus Menuju Skybridge Tanah Abang
Teguh menyampaikan, PT KAI berpegang pada undang-undang perkeretaapian yang menyatakan bahwa tanah sepanjang 18 meter dari stasiun merupakan milik PT KAI.
Sementara itu, Pemprov DKI berpegang pada undang-undang pertanahan baru.
Dalam undang-undang itu disebutkan bahwa tanah yang tidak diklaim perseorangan menjadi aset negara.
Baca juga: Sarana Jaya Belum Penuhi Permintaan KAI Soal Skybridge Tanah Abang
Yang menjadi persoalan, PT KAI meminta Pemprov DKI membayar sejumlah uang karena membangun skybridge di atas aset PT KAI.
"Terkait dengan aset ini, kalau aset PT KAI, PT KAI menuntut supaya ada pembayaran dari Pemprov berapa jumlahnya," kata Teguh.
Selain persoalan aset, Teguh menyebut ada empat hal lainnya yang belum disepakati Pemprov DKI dengan PT KAI, yakni arus (flow) penumpang, pintu penghubung skybridge menuju Stasiun Tanah Abang, sarana-prasarana pendukung skybridge, dan keamanan.
Baca juga: Pemprov DKI Percaya PKL Happy di Skybridge Tanah Abang
Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya berencana memanggil kedua pihak pada Jumat (16/11/2018) untuk membahas lima persoalan itu.
Menurut Teguh, butuh waktu cukup lama untuk menyelesaikan persoalan aset.
Dia meminta kedua pihak menyepakati empat hal lainnya terlebih dahulu sebelum skybridge Tanah Abang beroperasi.
Baca juga: Ada Skybridge, PKL yang Okupasi Jalan Jatibaru Akan Ditertibkan
"Soal aset ini masalah jangka panjang ya, tidak akan selesai dalam 1-2 hari, tetapi untuk persoalan empat yang lain itu bisa diselesaikan secepatnya," ucapnya.
Pengoperasian skybridge Tanah Abang beberapa kali molor. Jembatan itu mulanya ditargetkan rampung akhir Oktober, kemudian mundur ke pekan pertama November.
Namun, pembangunan itu belum rampung hingga kini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.