JAKARTA, KOMPAS.com - DE merupakan salah satu korban kasus penipuan bermodus rekrutmen pegawai PT KAI beberapa waktu lalu. DE secara aktif memberikan informasi kepada pihak KAI setelah ia meyakini rekrutmen PT KAI yang ia ikuti bersama 127 korban lainnya merupakan penipuan.
"Awalnya saya mendapatkan informasi mengenai rekrutmen ini dari teman orang tua saya. Sebenarnya saya sudah tidak yakin dari awal bahwa rekrutmen ini benar, tapi karena teman orang tua saya yang memberi informasi, saya percaya saja," kata DE saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/11/2018).
Baca juga: Korban Penipuan Rekrutmen Pegawai PT KAI Lapor Polisi
DE bersama dua adiknya mengikuti tahapan-tahapan pendaftaran yang dijelaskan si penipu. Mulai dari pengiriman berkas pribadi melalui Whatsapp hingga mentransfer sejumlah uang ke rekening pelaku.
"Kalau ditotal saya dan adik-adik saya sudah habis Rp 18,5 juta. Setelah tahapan selesai kami dimasukkan ke dalam grup Whatsapp," kata dia.
Di dalam grup tersebut ada 128 orang termasuk dirinya yang mengukuti rekrutmen. DE menyebut, para korban tak hanya berasal dari Jakarta.
Tiga pelaku yang mengoordinasi grup Whatsapp itu menginformasikan bahwa mereka akan memberangkatkan para korban untuk mengikuti serah terima jabatan (sertijab) di Yogyakarta.
"Saya sudah menunggu sertijab itu dari bulan lalu. Jadi pelaku sempat menunda-tunda keberangkatan dengan alasan yang tidak jelas," kata dia.
DE lalu melaporkan kejadian itu kepada pihak KAI. Alangkah terkejutnya dia saat mengetaui bahwa PT KAI tidak sedang melakukan rekrutmen karyawan.
"Saya terus berkoordinasi dan memberikan informasi percakapan di grup kepada pihak KAI. Sampai akhirnya pelaku mengirimkan tiket online untuk keberangkatan kami ke Yogyakarta," cerita DE.
Berdasarkan tiket online yang dikirimkan melalui grup Whatsapp, para korban diberangkatkan pada hari Minggu lalu pukul 20.15 WIB dengan kereta Argo Lawu.
"Tapi ada teman saya coba cetak tiketnya tidak bisa. Tiket online itu palsu. Perlu digarisbawahi, kami tidak terima tiket secara fisik," kata dia.
DE bersama pihak KAI kemudian menghampiri para korban dan menginformasikan bahwa rekrutmen PT KAI itu adalah penipuan belaka.
Saat ini 80 orang korban termasuk DE telah melaporkan kasus itu ke Polda Metro Jaya. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.
"Ada tiga pelaku yang kabur kan. Kami berharap mereka segera ditangkap," tuturnya.
Baca juga: 128 Orang Jadi Korban Penipuan Rekrutmen Pegawai PT KAI
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait penipuan modus rekrutmen PT KAI.
"Sudah ada laporan (penipuan modus rekrutmen PT KAI)," ujar Argo saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/11/2018).
Polda Metro Jaya menerima satu laporan terkait kasus ini yang mewakili 80 korban penipuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.