Project Manager Proyek Tol Serpong-Cinere, Kwatantra mengatakan, pihaknya telah membangun boks saluran air guna mengantisipasi banjir di daerah tersebut. Namun, Kwatantra mengakui, selama proses konstruksi, boks saluran air tersebut belum berfungsi normal.
Selama konstruksi berlangsung, pihaknya menyiagakan alat serta petugas yang akan segera membersihkan saluran air yang tersumbat ketika hujan turun.
"Saluran yang sudah kami buatkan memang sudah mengakomodir banjir 50 tahunan. Jadi setelah tol beroperasi tidak ada lagi isu terkait genangan di situ, secara desain ya. Memang selama masa konstruksi belum bisa dikatakan ideal karena akses pasti akan melewati jalan-jalan yang juga dipakai bersama warga," ujar Kwatantra.
Soal jalan yang rusak dan licin, ia mengatakan pihaknya menyiagakan petugas yang segera membersihkan tanah yang melekat di jalan.
"Ada tim namanya housekeeping ini di masing-masing area yang rawan dan berpotensi terjadi kotoran-kotoran. Begitu kendaraan lewat meninggalkan tanah, kami bersihkan saat itu juga," ujar Kwatantra.
Pembangunan proyek Jalan Tol Serpong-Cinere ditargetkan dapat rampung tau 2019 mendatang. Nilai kontrak Tol Serpong-Cinere lebih kurang Rp 2,1 triliun. Pada pertengah September 2018, progres pengerjaannya baru sekitar 40 persen.
Jalan Tol Serpong-Cinere terbentang sepanjang 10,14 kilometer. Jalan bebas hambatan itu menjadi penghubung antara Jalan Tol Cinere-Jagorawi dengan Jalan Tol Kunciran-Serpong.
Pemegang konsesinya yakni PT Cinere-Serpong Jaya (CSJ), anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.