Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas "Skybridge", Tata Ruang Stasiun Tanah Abang Akan Diubah

Kompas.com - 16/11/2018, 18:23 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta akan mengubah tata letak atau layout ruangan-ruangan di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Perubahan ini merupakan imbas dari pembangunan jembatan multiguna atau skybridge.

Executive Vice President Daop 1 Jakarta Dadan Rudiansyah mengatakan, tata letak di Stasiun Tanah Abang akan diubah agar bisa terhubung langsung dengan skybridge yang dibangun Pemprov DKI.

Baca juga: Ada Skybridge, Akses Tangga Stasiun Tanah Abang Tetap Dibuka

"Kami harus membuka lagi, mengubah layout bangunan atau ruang-ruang yang ada di sana (Stasiun Tanah Abang)," ujar Dadan di Gedung Ombudsman RI, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (16/11/2018).

Dadan menjelaskan, PT KAI akan memindahkan gerbang keluar-masuk penumpang yang berada di lantai 2 stasiun (akses dari dan ke Jalan Jatibaru Raya) agar posisinya lebih dekat dengan skybridge.

Jika tidak dipindahkan, hall stasiun saat ini yang berada di luar gate dikhawatirkan akan dipenuhi pedagang maupun pengunjung skybridge.

Baca juga: Tak Dapat Lapak di Skybridge, 204 PKL Akan Direlokasi ke Blok F

Posisi hall stasiun akan berada di dalam area gate setelah gate itu dipindahkan lebih dekat dengan skybridge.

Namun, gate yang semula berjumlah 13 itu akan berkurang menjadi 7 jika dipindahkan, mengingat lebar ruang kosong di dekat skybridge lebih sempit.

PT KAI khawatir akan terjadi penumpukan penumpang yang keluar-masuk stasiun jika jumlah gate berkurang signifikan.

Baca juga: Ada Pekerjaan Tambahan, Anggaran Skybridge Tanah Abang Membengkak

Oleh karena itu, PT KAI berencana membongkar beberapa ruangan demi memperluas lebar ruang untuk posisi gate yang baru.

"Yang tadinya 13 gate, kalau dikurangi jadi 7 kan terlalu jauh, takutnya ada antrean panjang. Kami akan membuka (bongkar ruangan), kami minta waktu mengevaluasi itu. Ada ruangan VIP dan kepala stasiun, mungkin akan kami buka," kata Dadan.

Pergeseran gate juga akan berpengaruh pada loket penjualan tiket harian berjamin (THB) KRL.

Jika gate dipindahkan, ruangan loket yang saat ini ada di luar gate akan menjadi di dalam gate. Oleh karena itu, loket juga harus ikut dipindahkan.

Baca juga: Tunggu Skybridge Jadi, PKL Jalan Jatibaru Raya Terus Ditertibkan

PT KAI berencana menukar ruangan loket dengan kios-kios yang posisinya dekat dengan skybridge. Artinya, ruangan loket akan menggunakan ruang kios, dan sebaliknya.

"Otomatis berarti loketnya harus di luar gate. Kami sedang buat desain, di situ ada ruang kosong, para tenant yang di depan, kami pakai (untuk) loket. Rencana kami mungkin, kami tawarkan para tenant (menempati) bekas loket di dalam, mereka pindah ke sana," tutur Dadan.

PT KAI, lanjut Dadan, membutuhkan waktu dan perencanaan yang matang untuk mengubah layout Stasiun Tanah Abang.

Baca juga: Tak Ada Sengketa Aset Pemprov DKI-PT KAI pada Pembangunan Skybridge

Sebab, perubahan layout ini berkaitan dengan pelayanan terhadap penumpang.

"Dari Kereta Api (KAI), enggak bisa ditawar-tawar, didesak-desak masalah timeline waktu karena ini masalah keselamatan," ujar Dadan.

"Jadi, bukan hanya sekadar buka skybridge, tetapi yang utama adalah keselamatan penumpang, pelayanan, dan keamanan penumpang di Stasiun Tanah Abang," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com