Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi 6 Rumah di Tangsel Terisolasi Dekat Proyek Tol Serpong-Cinere

Kompas.com - 17/11/2018, 15:19 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Enam unit rumah di RT 001/RW 002 Kelurahan Bambu Apus, Tangerang Selatan, terisolasi akibat proyek pembangunan Tol Serpong-Cinere.

Rumah-rumah itu persis di pinggir kawasan proyek pembangunan tol.

Di depan rumah terdapat galian proyek pembangunan jalan tol. Di belakang rumah terdapat tanah tinggi.

Baca juga: 6 Rumah Terisolasi akibat Proyek Tol Serpong-Cinere

Lokasi enam rumah itu lebih rendah dibanding kawasan proyek. Jika hujan, air kerap meluap hingga masuk perumahan warga.

Jalan menuju pemukiman juga rusak karena proyek pembangunan

Seorang warga, Jumbadi, mengatakan, awalnya ada 24 kepala keluarga (KK) yang tinggal di kawasan itu.

Namun, pada 2017, sebanyak 18 rumah telah dibebaskan.

Baca juga: Pemkot Tangsel Akan Jembatani Warga dan Pengembang Tol Serpong-Cinere

Berdasarkan pembicaraan dengan penanggung jawab proyek, PT Waskita, semua rumah akan dibebaskan.

Semua warga yang tinggal di kawasan itu bahkan telah mengurus dokumen yang diminta ke pihak kelurahan. Warga dijanjikan dibeli tanahnya Rp 3 juta per meter.

"Awalnya 24 KK. Rumahnya mengelilingi daerah ini, tetapi sekarang tinggal 6 (rumah) saja," ujar Jumbadi, Selasa (13/11/2018).

Baca juga: Latar Belakang 6 Rumah Terisolasi di Dekat Proyek Tol Serpong-Cinere

Selain jalan rusak, pembangunan jalan tol juga mengakibatkan pemukiman warga rawan banjir.

Tak masuk kawasan terdampak proyek tol

Project Manager Proyek Tol Serpong-Cinere dari PT Waskita Kwatantra mengatakan, enam rumah tersebut tidak termasuk kawasan right of way (ROW) atau kawasan desain proyek Tol Serpong-Cinere.

Hal itu yang membuat enam rumah tersebut tidak dapat dibebaskan seperti 18 rumah lainnya.

Ia mengimbau warga meminta penjelasan lebih detail kepada PT Cinere Serpong Jaya sebagai penanggung jawab.

Baca juga: Konstruksi Tol Serpong-Cinere Ditargetkan Rampung 2019

"Kami tidak mengetahui detailnya terkait lahan ya, kami porsinya hanya di konstruksi, bukan ranah kami terkait lahan. Kalau secara awam, karena dia di luar ROW atau kayak garis batas tol," ujar Kwatantra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com