JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak keluarga meminta kepolisian menuntaskan kasus kematian Dufi, pria yang ditemukan tewas di dalam drum di Bogor, Jawa Barat, Minggu (18/11/2018).
Adik Dufi, Muhammad Ali Ramdoni mengatakan, pihak keluarga ingin mengetahui motif yang menyebabkan Dufi tewas.
"Karena bagaimana pun kami pengin tahu motifnya kenapa, karena selama yang kami ketahui semasa hidupnya almarhum tidak pernah mencari musuh," kata Doni setelah pemakaman Dufi di TPU Semper, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018).
Baca juga: Komunikasi Terakhir Dufi Sebelum Hilang 2 Hari dan Ditemukan Tewas di Dalam Drum
Doni menuturkan, Dufi biasa berdebat dalam konteks pekerjaan.
Namun, ia merasa perdebatan yang dilakukan Dufi tidak bertujuan menyakitkan orang lain.
"Kalau cari musuh sampai akhirnya kayak begini sepertinya mustahil, apakah ada persaingan bisnis atau apa," ujar Doni.
Baca juga: Dufi, Pria yang Ditemukan Tewas di Dalam Drum, adalah Mantan Jurnalis
Dufi diketahui merupakan mantan wartawan dan mempunyai perusahaan bidang periklanan setelah meninggalkan dunia jurnalistik.
Doni menyebut, pihak keluarga juga mencurigai hilangnya mobil yang dikendarai Dufi pada Jumat (16/11/2018) lalu saat hendak bekerja dari Stasiun Rawabuntu.
"Kepolisian belum ada titik terang bahwa ini memang ini mobilnya, tetapi pelat nomor sudah dicatat kepolisian, fotkopi STNK sudah diterima," ucapnya.
Baca juga: Identitas Mayat Dalam Drum Sudah Diketahui
Sebelumnya, Dufi ditemukan tewas di dalam sebuah drum yang berada di Kampung Narogong, Kecamatan Klapanunggal, Bogor.
Kasubag Humas Polres Bogor Ajun Komisaris Ita Puspita Lena mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan seorang pemulung di wilayah tersebut.
Ita menuturkan, pemulung sampah itu awalnya mengira bahwa isi dalam drum tersebut adalah sampah.
"Namun setelah dibuka, dia (pemulung sampah) kaget karena melihat mayat di dalam drum itu. Dia berteriak dan minta bantuan ke warga sekitar," ucap Ita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.