Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pengeroyokan oleh Petugas Transjakarta Berujung Laporan Polisi

Kompas.com - 19/11/2018, 15:07 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Faisal (38) mengaku dianiaya sejumlah petugas transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (8/11/2018), karena dituduh mencopet dompet seorang penumpang. 

Faisal merupakan penumpang yang naik transjakarta dari Halte Halimun menuju rumahnya di kawasan Cilincing, Jakarta Utara.

Pengacara Faisal, M Al Marsyahdan, mengatakan, kliennya tidak mencopet, melainkan mengembalikan dompet penumpang yang ditemukannya di dalam bus saat melintas di Halte Utan Kayu, Jakarta Timur.

Baca juga: Manajemen Transjakarta: Tindakan Kriminal Seharusnya Dilaporkan ke Polisi

Meski telah menjelaskan, Faisal tetap dicurigai petugas dan dibawa ke Pulogadung, Jakarta Timur.

Faisal menuruti permintaan petugas karena mengira akan memberikan keterangan kepada polisi.

Namun, setiba di Halte Pulogadung, ia justru dibawa ke Halte Harmoni. Di Halte Harmoni, Faisal mengalami pengalaman tidak mengenakkan.

Baca juga: Dituduh Keroyok Warga di Halte Harmoni, Petugas Bus Transjakarta Diperiksa

Di Halte Harmoni, Faisal diminta menggantungkan tulisan 'saya copet' di leher.

Faisal juga diminta buka baju dan celana, serta berkeliling Halte Harmoni. Faisal juga sempat dikurung di dalam ruang sekuriti bersama delapan petugas lainnya.

Faisal baru dibebaskan pada pukul 21.00 setelah dipaksa mengakui dirinya copet.

"Sebelum dikeluarin, dia dipaksa. Dihajar sampai lemas kemudian dipaksa membuat surat pernyataan bahwa mengakui," ujar Marsyahdan kepada wartawan di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (16/11/2018).

Baca juga: Dituduh Mencopet, Seorang Pria Mengaku Dikeroyok Petugas Transjakarta

Faisal telah menjalani visum dan melaporkan hal ini ke Mapolres Metro Jakarta Pusat pada Jumat (9/11/2018).

Laporan Faisal diterima polisi dengan nomor registrasi 1820/K/XI/2018/RESTRO JAKPUS.

Petugas transjakarta diperiksa

Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan sejumlah petugas terkait dugaan pengeroyokan terhadap Faisal.

Manajemen tengah mengumpulkan keterangan terkait tudingan pengeroyokan tersebut.

"Sedang (dimintai keterangan), saat ini sedang dalam proses. Nanti kalau sudah ada titik terang kami kabarin," ujar Daud. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com