Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Keluhkan Pengerjaan Turap Cisadane di Pondok Kacang Timur

Kompas.com - 19/11/2018, 20:42 WIB
David Oliver Purba,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Warga mengeluhkan dampak pengerjaan turap di kali aliran Kali Cisadane yang berada di Jalan Maharta, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Warga menilai, pengerjaan turap di aliran Cisadane yang melintasi tiga RW tersebut membahayakan warga sekitar.

Pengerjaan turap ini dilakukan di Cisadane yang mengalir di RW 009, 010, dan 011.

"Ini membahayakan, jalanan juga sempit di sini," ujar warga bernama Indah saat ditemui Kompas.com di Kelurahan Pondok Kacang, Tangerang Selatan, Senin (19/11/2018) sore.

Menurut Indah, pengerjaan turap di wilayah itu membahayakan karena tidak ada pembatas sementara antara kali dan jalan setelah tembok pembatas dirobohkan untuk dibangun turap.

Kondisi ini dinilainya berbahaya bagi pengendara yang melintas di jalan samping kali.

Baca juga: Antisipasi Banjir, Turap Sejumlah Kali di Jakarta Diperkuat

Ia juga khawatir kali yang tanpa pembatas itu akan meluap airnya ketika hujan dan membajiri permukiman warga.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin, tembok pembatas kali dan jalan dirobohkan. Ada bagian yang telah dibangun kembali tembok pembatas, tetapi ada juga yang belum.

Hal tersebut membuat para pengendara harus berhati-hati ketika melintas jika tidak ingin terperosok ke kali.

Di Jalan Maharta, dua mobil yang berpapasan harus melintas secara perlahan jika tidak ingin salah satunya terperosok ke kali.

Warga Jalan Maharta, Kelurahan  Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan mengeluhkan dampak dari pengerjaan turap yang dinilai membahayakan warga sekitar.  Di kali sepanjang 500 meter itu tembok pembatas kali dan jalan dirobohkan. Sebagian tembok telah dibangun kembali tembok pembatas, sementara tembok pembatas di RW 009 terlihat belum terpasang. Hal tersebut membuat para pengendara harus berhati-hati ketika melintas jika tidak ingin terperosok ke dalam kali, Senin (19/11/2018).KOMPAS.com/DAVID OLIVER PURBA Warga Jalan Maharta, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan mengeluhkan dampak dari pengerjaan turap yang dinilai membahayakan warga sekitar. Di kali sepanjang 500 meter itu tembok pembatas kali dan jalan dirobohkan. Sebagian tembok telah dibangun kembali tembok pembatas, sementara tembok pembatas di RW 009 terlihat belum terpasang. Hal tersebut membuat para pengendara harus berhati-hati ketika melintas jika tidak ingin terperosok ke dalam kali, Senin (19/11/2018).

Hal serupa disampaikan warga, Kus. Selain membahayakan, pengerjaan turap membuat kemacetan di sekitar Pondok Kacang Timur.

Kus mengatakan, jembatan yang menghubungkan antara kawasan Tajur dan Ciledug dirobohkan untuk pengerjaan turap dan hingga saat ini belum juga selesai dibangun.

Padahal, pengerjaan tersebut telah dimulai pada Juni lalu. Dampaknya, mobil pribadi yang tadinya bisa melintas langsung dari Tajur ke Ciledug harus memutar melintasi Jalan Maharta.

"Sekarang juga macet ya karena semua angkot sudah masuk ke mari. Sebelumnya kan enggak boleh sama becak-becak itu," ujar Kus.

Baca juga: Pemasangan Dinding Turap 1.900 Meter di Kali Sentiong Ditargetkan Selesai Desember

Wakil Ketua RW 009, Margiono, mengatakan, warganya mengeluhkan kemacetan yang ditimbulkan pengerjaan turap tersebut.

Selain itu, Margiono menyebut Dinas PU tidak berkoordinasi dengan pihak RW 009 sehingga sosialiasi terkait pengerjaan turap tidak diketahui warga.

"Pembangunan turap tidak melibatkan RW 009 tidak ada koordinasi. Saat ini lalu lintas dialihkan ke RW 009. Harusnya ada koordinasilah," ujar margiono.

Kompas.com mencoba mengkonfirmasi hal tersebut ke Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tangerang Selatan, Aries Kurniawan. Namun, belum ada respons dari Aries.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com