TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Warga mengeluhkan dampak pengerjaan turap di kali aliran Kali Cisadane yang berada di Jalan Maharta, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Warga menilai, pengerjaan turap di aliran Cisadane yang melintasi tiga RW tersebut membahayakan warga sekitar.
Pengerjaan turap ini dilakukan di Cisadane yang mengalir di RW 009, 010, dan 011.
"Ini membahayakan, jalanan juga sempit di sini," ujar warga bernama Indah saat ditemui Kompas.com di Kelurahan Pondok Kacang, Tangerang Selatan, Senin (19/11/2018) sore.
Menurut Indah, pengerjaan turap di wilayah itu membahayakan karena tidak ada pembatas sementara antara kali dan jalan setelah tembok pembatas dirobohkan untuk dibangun turap.
Kondisi ini dinilainya berbahaya bagi pengendara yang melintas di jalan samping kali.
Baca juga: Antisipasi Banjir, Turap Sejumlah Kali di Jakarta Diperkuat
Ia juga khawatir kali yang tanpa pembatas itu akan meluap airnya ketika hujan dan membajiri permukiman warga.
Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin, tembok pembatas kali dan jalan dirobohkan. Ada bagian yang telah dibangun kembali tembok pembatas, tetapi ada juga yang belum.
Hal tersebut membuat para pengendara harus berhati-hati ketika melintas jika tidak ingin terperosok ke kali.
Di Jalan Maharta, dua mobil yang berpapasan harus melintas secara perlahan jika tidak ingin salah satunya terperosok ke kali.
Kus mengatakan, jembatan yang menghubungkan antara kawasan Tajur dan Ciledug dirobohkan untuk pengerjaan turap dan hingga saat ini belum juga selesai dibangun.
Padahal, pengerjaan tersebut telah dimulai pada Juni lalu. Dampaknya, mobil pribadi yang tadinya bisa melintas langsung dari Tajur ke Ciledug harus memutar melintasi Jalan Maharta.
"Sekarang juga macet ya karena semua angkot sudah masuk ke mari. Sebelumnya kan enggak boleh sama becak-becak itu," ujar Kus.
Baca juga: Pemasangan Dinding Turap 1.900 Meter di Kali Sentiong Ditargetkan Selesai Desember
Wakil Ketua RW 009, Margiono, mengatakan, warganya mengeluhkan kemacetan yang ditimbulkan pengerjaan turap tersebut.
Selain itu, Margiono menyebut Dinas PU tidak berkoordinasi dengan pihak RW 009 sehingga sosialiasi terkait pengerjaan turap tidak diketahui warga.
"Pembangunan turap tidak melibatkan RW 009 tidak ada koordinasi. Saat ini lalu lintas dialihkan ke RW 009. Harusnya ada koordinasilah," ujar margiono.
Kompas.com mencoba mengkonfirmasi hal tersebut ke Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tangerang Selatan, Aries Kurniawan. Namun, belum ada respons dari Aries.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.