Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palsukan Paspor, 3 WNA Nigeria Ditangkap di Imigrasi Bandara Soetta

Kompas.com - 19/11/2018, 23:28 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Petugas Imigrasi Kelas I Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, mengamankan tiga warga negara asing (WNA) asal Nigeria berinisial SA (20), FA (23), dan RA (24), karena memalsukan paspor saat masuk ke Indonesia melalui Bandara Soetta, Sabtu (10/11/2018).

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Soetta, Enang Supriyadi Syamsi mengatakan, ketiga WNA itu masuk ke Indonesia menggunakan paspor Ghana agar bebas visa masuk. Ketiganya datang ke Indonesia menggunakan pesawat Ethiopian ET-628.

"Mereka menggunakan paspor Ghana palsu karena beda kebijakan. Kalau Nigeria kan masih calling visa, sementara Ghana sudah bebas visa," ujar Enang saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/11/2018).

Baca juga: Mengemis dan Meramal, 5 Turis India Diamankan Imigrasi Nunukan

Enang mengatakan, penangkapan ketiga warga Nigeria itu dikarenakan petugas Imigrasi yang teliti mengecek profil dari ketiga WNA tersebut melalui sistem yang dimiliki.

Selain itu, petugas juga telah dibekali pelatihan untuk bisa membedakan paspor dari berbagai negara asal benua Afrika, khususnya Nigeria dan Ghana.

Pihak Imigrasi masih mendalami alasan ketiga warga Nigeria itu datang ke Indonesia.

Baca juga: Imigrasi Sudah Pantau Kegiatan Maria Ozawa Selama 3 Minggu

Enang mengatakan, setelah seluruh proses selesai pihaknya akan memulangkan ketiganya ke negara asal mereka.

"Saya bikin surat ke Kedutaan Besar (Nigeria untuk Indonesia) karena mereka ngaku warga negara Nigeria tapi mereka enggak memberikan paspor Nigeria dan masih menggunakan yang Ghana. Kami akan pulangkan mereka ke negaranya," ujar Enang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com