Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Identifikasi Korban Lion Air JT 610 yang Segera Berakhir...

Kompas.com - 21/11/2018, 07:27 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Operasi besar identifikasi korban Lion Air JT 610 registrasi PK LQP di Rumah Sakit Polri akan berakhir Jumat (23/11/2018).

Proses identifikasi ini akan berakhir setelah berlangsung selama 28 hari sejak tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang di Perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Kepala Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kombes Pol Lisda Cancer mengatakan, saat proses ini berakhir, ada kemungkinan beberapa korban tidak teridentifikasi.

Baca juga: 3 Korban Lion Air JT 610 Kembali Teridentifikasi, Total 104 Korban

"Rencana tanggal 23 (November), seluruh pemeriksaan DNA selesai. Kemungkinan bisa saja tanggal 23 ada jenazah yang masuk tidak teridentifikasi," ujar Lisda di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (19/11/2018).

Kemungkinan ada korban tidak teridentifikasi

Ia mengatakan, jumlah korban teridentifikasi dipastikan tidak lengkap, meski jumlah kantong jenazah yang masuk ke RS Polri hingga 195 kantong.

Pasalnya, jenazah yang dibawa ke RS Polri berbentuk bagian tubuh dan bukan jenazah utuh. 

"Makanya, 195 (kantong jenazah) ketahuan itu berapa individu nanti Jumat ketahuannya," tutur Lisda. 

Baca juga: Korban Lion Air JT 610: Pa, Rio Sudah di Pesawat, Bisa Tolong Jemput Enggak...

Hal inilah yang menyebabkan kemungkinan ada korban tidak teridentifikasi.

Wakil Kepala DVI RS Polri Kombes Pol Triawan Marsudi mengatakan, kewajiban tim DVI memeriksa 195 kantong jenazah.

Namun, pihaknya tidak dapat memastikan tubuh korban ada di dalam semua kantong jenazah. 

Baca juga: Keluarga Korban Lion Air JT 610: Kami Hanya Ingin Keadilan...

"Itu sudah diperiksa semua, begitu sudah diperiksa semua muncul nanti berapa totalnya. Daftar penumpang 189, yang terangkut karena bentuk bagian-bagian tubuh kan kami tidak bisa ngomong jumlahya ini (189). Makanya kemungkinan bisa juga kurang dari itu," ujarnya.

Jika ada korban yang tidak teridentifikasi, maka bagian tubuh korban tidak ditemukan saat pencarian dan evakuasi.

24 sampel DNA belum direkonsiliasi

Kemungkinan adanya korban tidak teridentifikasi diperkuat tersisanya 24 sampel DNA yang belum direkonsiliasi atau dicocokkan dari total 666 sampel DNA korban.

Meskipun ke-24 sampel DNA tersebut merupakan individu baru, maka jumlah total tidak akan mencapai 189 penumpang.

"Ada 24 dari 666 (sampel DNA). Itu yang berasal dari tulang-tulang," kata Kepala Laboratorium DNA Mabes Polri Kombes Pol Putut Cahyo Widodo.

Baca juga: Tersisa 24 Sampel DNA Korban Lion Air JT 610 yang Belum Dicocokkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com