JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengungsi di Pademangan mengeluhkan kondisi tenda pengungsian yang panas dan pengap. Mereka merupakan korban permukaan tanah yang ambles, yang telah membuat rumah mereka miring, bahkan ambruk.
Namun, sejumlah pengungsi itu menyatakan, tenda yang mereka tempati saat ini sudah lebih baik dari tenda sebelumnya.
"Saya pas Pak Anies (Gubernur Anies Baswedan) datang kemarin sampai pingsan, sekarang sudah mendinganlah. Panasnya waktu itu kan luar biasa sampai tiga hari enggak tidur," kata Eli (53 tahun), Kamis (22/11/2018).
Baca juga: Pemprov DKI Akan Bangun Kembali Rumah Warga yang Ambles di Pademangan
Selain udara yang pengap, Eli juga khawatir tenda yang ia tempati terendam banjir bila hujan. Ia mengatakan, lokasi tempat tenda didirikan merupakan area yang kerap tergenang.
"Untungnya belum hujan, tapi saya jelas khawatir wong ini daerahnya banjir. Soalnya (air) kiriman dari pelabuhan yang mau ke kali," kata ibu satu anak itu.
Ia bercerita, genangan air di kawasan itu bisa setinggi tumit orang dewasa. Mereka tidur tanpa dipan, hanya beralaskan matras yang diletakan di atas tanah.
Ade Irawan (37), pengungsi lain, punya cerita serupa. Menurut dia, kondisi tenda yang pengap membuat anaknya yang berusia balita rewel.
"Iya lebih rewel, suka gelisah, jadi mondar-mandir kemana-mana. Terus kalau malam juga suka banyak nyamuk," kata Ade.
Kendati demikian, Ade dan Eli menganggap fasilitas bantuan yang disediakan sudah cukup memadai. Setiap hari, para pengungsi mendapat dua kali pasokan makanan.
Sebuah mobil MCK (mandi, cuci, kakus), tangki air juga tersedia tak jauh dari tenda. Listrik mengalir ke dalam tenda sehingga pengungsi bisa menyalakan lampu, kipas angin, dan menonton televisi.
Baca juga: Ketika Rumah Warga di Pademangan Miring akibat Tanah yang Ambles
Beberapa perlengkapan darurat seperti matras, selimut, dan sandang juga disediakan bagi para pengungsi yang berjumlah sekira 20 orang.
Ade dan Eli berharap, pemerintah bisa segera menyelesaikan perbaikan rumah mereka yang rusak akibat amblesnya tanah pada akhir pekan lalu.
"Karena saya sudah cocok tinggal di situ, dari tempat kerja juga sudah dekat. Jadi ya sayang senang kalau diperbaiki, saya juga enggak ada saudara di dekat sini," kata Ade.
Beberapa rumah semi-permanen milik warga miring hampir roboh akibat tanah yang ambles di bantaran Kali Anak Ciliwung, RT 001 RW 008, Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Gubernur Anies Baswedan berjanji akan kembali membangun rumah-rumah warga yang terdampak kejadian tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.