Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wah Jalan KH Noer Ali Makin Parah, Tadinya Lubang Tak Sebesar Itu..."

Kompas.com - 25/11/2018, 13:51 WIB
Dean Pahrevi,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kondisi Jalan KH Noer Ali, Bekasi Selatan, Kota Bekasi yang rusak diperparah lubang dan pasir.

Pantauan Kompas.com pukul 12.20 WIB, Jalan KH Noer Ali, tepatnya di depan Rumah Sakit Budi Lestari, berlubang sehingga menimbulkan genangan. 

Lubang-lubang itu hampir memenuhi badan jalan. Akibatnya, arus lalu lintas padat merayap hingga persimpangan Galaxy atau sekitar satu kilometer.

Baca juga: Pelaksana Proyek Tol Becakayu Diminta Perbaiki Jalan KH Noer Ali

Abdul, pedagang yang berada di dekat lokasi, mengatakan, kondisi jalan yang berlubang semakin parah karena hujan yang sering terjadi belakangan ini.

"Wah makin parah, tadinya mah itu lubang enggak sebesar itu, cuma karena hujan mungkin jadi tambah parah itu, tiap hari macet di sini setelah lewat situ lancar lagi," kata Abdul kepada Kompas.com, Minggu (25/11/2018).

Menurut Abdul, sudah dua bulan jalan itu rusak dan belum ada perbaikan.

Karim, pengendara yang kerap melintas di jalan tersebut, mengaku harus pelan-pelan ketika melintas. Sebab, lubang yang ada cukup dalam dan digenangi air.

"Ya kita di sini mesti pelan-pelan lihat tuh banyak yang bingung milih jalannya. Karena lubang semua dalam-dalam lagi," ucap Karim.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, pengendara yang melintas harus menahan laju kendaraannya.

Terdapat daun dan ranting sebagai tanda lubang dalam agar pengendara menghindarinya.

"Ini kalau kondisinya malam bahaya ini, lagi sepi pada ngebut, tidak lihat ada lubang, bisa celaka itu. Itu juga ada yang sampai ditandain mungkin sama warga sini," ujar Karim.

Baca juga: Kondisi Jalan KH Noer Ali Bekasi Rusak dan Jadi Rawan Macet

Sebelumnya, pihak Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi sudah melayangkan surat kepada pelaksana proyek Tol Becakayu untuk memperbaiki jalan KH Noer Ali yang rusak.

Rusaknya jalan tersebut merupakan imbas dari proyek Tol Becakayu.

"Kita kirim dan kirim surat terus, bahaya soalnya buat pengendara itu jalan apalagi motor kalau ngebut bisa bahaya," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DBMSDA Kota Bekasi Arief Maulana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com