Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Berjuang Cari Nafkah di Tengah Keterbatasan Fisik...

Kompas.com - 25/11/2018, 15:50 WIB
Sherly Puspita,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Minggu (25/11/2018) pagi, lima pengamen tunanetra tengah menghibur para pengunjung car free day atau hari bebas kendaraan bermotor yang digelar di ruas Jalan MH Thamrin, Jakarta.

Mereka saling bergandengan tangan untuk memastikan langkah masing-masing. Para pengamen itu tampak membawa kotak kecil berisi pengeras suara.

Mereka menyanyikan sejumlah lagu yang terdengar merdu. Banyak pengunjung CFD yang sengaja berhenti untuk memberikan uang kepada para pengamen itu.

"Saya kasih uang bukan hanya karena kasihan mereka tunanetra, tetapi ya suaranya memang bagus. Saya menghargai bakatnya," ujar Tomy Hadi, salah satu pengunjung CFD, ketika ditemui Kompas.com, Minggu.

"Salut banget sih saya. Mereka masih usaha buat cari nafkah. Bikin sound system yang bisa dibawa-bawa begitu kan ya butuh usaha. Suaranya juga berkelas," kata dia.

Baca juga: Ahmad Sobandi, Difabel yang Mampu Ciptakan Robot dari Barang Bekas

Iwan, salah satu pengamen tunanetra, mengatakan, ia dan istrinya yang juga tunanetra itu rutin datang ke CFD Sudirman-Thamrin untuk mengamen.

"Saya dari Jakarta Timur, naik kereta ke sini ketemu teman-teman tunanetra lain juga dan mengamen. Kami bisanya nyanyi ya sudah, kami jadikan pekerjaan. Yang penting kami enggak minta-minta," ujar dia.

Pengamen tunanetra lain, Zulkifli, mengatakan, ia bertemu dengan rekan-rekan tunanetra di sebuah komunitas di Sudimara, Tangerang Selatan.

Di komunitas tersebut, lanjut Zulkifli, para penyandang difabel menjalani pelatihan untuk dapat mencari nafkah dengan kemampuan yang dimiliki.

"Di Sudimara itu kami diajari komputer juga sebenarnya, tetapi ternyata bakat saya dan istri saya ini di bernyanyi, makanya kami ngamen di sini setiap minggunya," kata dia.

Di jalan Thamrin pagi tadi, Kompas.com juga bertemu seorang pria yang menjajakan pulsa hingga tisu dari kursi roda yang dimodifikasi.

Pria yang kehilangan kedua kakinya tersebut bernama Acong. Ia mengaku datang dari Jawa Timur dan telah lama merantau di Ibu Kota.

"Saya tinggal di Tanah Abang sudah puluhan tahun. Memang sehari-hari dagang pulsa atau tisu begini. Kalau minggu saya ke CFD, saya datang di mana yang ramai sajalah pokoknya biar bisa tetap makan," kata Acong.

Baca juga: Lindungi Hak Politik Difabel, Bawaslu Jombang Terbitkan Buku Saku

Ia kehilangan kedua kakinya sejak kecil. Merantau ke Ibu Kota adalah pilihannya untuk membuktikan bahwa di tengah kekurangan fisiknya, ia tetap mampu bertahan.

"Dapat Rp 1.000, Rp 2.000 yang penting halal, saya yakin nanti berkah," ujar dia.

Acong tampak sibuk pagi ini. Banyak pengunjung CFD yang mengerumuninya untuk membeli barang dagangannya.

"Maaf ya embak saya sambil jualan, alhamdullilah ini rame," kata Acong sembari tersenyum gembira.

Bukan meminta-minta, para penyandang disabilitas memilih berjuang mendapatkan rezeki halal dari hasil kerja kerasnya. Sebuah sikap yang patut kita jadikan pelajaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com