Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib JPO Jembatan Gantung yang Tak Kunjung Dibangun Kembali...

Kompas.com - 26/11/2018, 09:45 WIB
David Oliver Purba,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak dibongkar pada 30 Oktober lalu, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jembatan Gantung di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat hingga kini tak kunjung dibangun.

Dampaknya, warga kesulitan untuk melintas menuju Halte Transjakarta Jembatan Gantung.

Selain itu, keselamatan warga terancam karena harus menyeberangi Jalan Daan Mogot yang dilintasi kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Baca juga: Pemprov DKI Gunakan Dana KLB Bangun JPO Jembatan Gantung

Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat Riswan Efendi mengatakan, rencana awal JPO Jembatan Gantung dibangun pada 15 November.

Namun, rencana itu berubah seiring rencana Pemprov DKI Jakarta menggunakan kelebihan dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dari PT Permadani Khatulistiwa Nusantara (PKN) untuk membangun JPO Jembatan Gantung.

"Jadi rencananya memang dulu targetnya tanggal 15 November mau dibangun baru. Cuma kemarin masih ada sibuk bikin adendum persetujuan dari Pak Gubernur ya karena (pembangunan) JPO di Jembatan Gantung bukan anggaran Pemprov nantinya, itu dari dana kelebihan KLB," ujar Riswan, Kamis (22/11/2018).

Baca juga: Warga Bertaruh Nyawa karena JPO Jembatan Gantung Tak Kunjung Dibangun

Menurut Riswan, penggunaan dana KLB untuk pembangunan JPO memiliki keuntungan, yaitu tidak bergantung pada anggaran tahun berjalan.

Saat ini, Pemprov DKI masih merevisi Perjanjian Kerja Sama (PKS) terhadap PT PKN.

Sebelumnya dalam PKS yang telah disepakati, PT PKN hanya membangun JPO Sudirman. Setelah revisi selesai, maka akan diminta persetujuan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Halte Dinonaktifkan

Riswan mengaku sempat meminta PT Transjakarta untuk menonaktifkan sementara Halte Transjakarta Jembatan Gantung.

Penonaktifan dilakukan karena JPO Jembatan Gantung dibongkar dan tak lagi ada akses warga untuk menuju ke halte.

Karena halte masih beroperasi pasca-pembongkaran JPO, maka Transjakarta wajib menempatkan petugasnya untuk membantu menyeberang jalan.

"Risikonya (kalau halte aktif) untuk menyeberangkan penumpang ya disiapkan petugas. Kami kan minta ditutup, halte, tapi kalau mau buka, ya dia menyeberangkan (penumpang) ke halte," ujar Riswan.

Baca juga: JPO Jembatan Gantung Akan Dibangun Ulang dan Ditinggikan

Pada tahun 2018, tercatat dua kali truk tersangkut di sana, yakni pada 8 September dan 20 Oktober.

Akibatnya, penopang gelagar besi jembatan miring dan akses satu-satunya menuju halte transjakarta tertutup.

Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat melakukan pembongkaran JPO Jembatan Gantung pada Minggu (31/10/2018).

Bagian yang dibongkar adalah gelagar besi akses dari pintu jembatan arah Grogol menuju halte transjakarta.

Nantinya Pemprov DKI akan membangun ulang dan menambah ketinggian JPO Jembatan Gantung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsakiyah di Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com