JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak dibongkar pada 30 Oktober lalu, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jembatan Gantung di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat hingga kini tak kunjung dibangun.
Dampaknya, warga kesulitan untuk melintas menuju Halte Transjakarta Jembatan Gantung.
Selain itu, keselamatan warga terancam karena harus menyeberangi Jalan Daan Mogot yang dilintasi kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Baca juga: Pemprov DKI Gunakan Dana KLB Bangun JPO Jembatan Gantung
Kepala Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat Riswan Efendi mengatakan, rencana awal JPO Jembatan Gantung dibangun pada 15 November.
Namun, rencana itu berubah seiring rencana Pemprov DKI Jakarta menggunakan kelebihan dana Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dari PT Permadani Khatulistiwa Nusantara (PKN) untuk membangun JPO Jembatan Gantung.
"Jadi rencananya memang dulu targetnya tanggal 15 November mau dibangun baru. Cuma kemarin masih ada sibuk bikin adendum persetujuan dari Pak Gubernur ya karena (pembangunan) JPO di Jembatan Gantung bukan anggaran Pemprov nantinya, itu dari dana kelebihan KLB," ujar Riswan, Kamis (22/11/2018).
Baca juga: Warga Bertaruh Nyawa karena JPO Jembatan Gantung Tak Kunjung Dibangun
Menurut Riswan, penggunaan dana KLB untuk pembangunan JPO memiliki keuntungan, yaitu tidak bergantung pada anggaran tahun berjalan.
Saat ini, Pemprov DKI masih merevisi Perjanjian Kerja Sama (PKS) terhadap PT PKN.
Sebelumnya dalam PKS yang telah disepakati, PT PKN hanya membangun JPO Sudirman. Setelah revisi selesai, maka akan diminta persetujuan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Riswan mengaku sempat meminta PT Transjakarta untuk menonaktifkan sementara Halte Transjakarta Jembatan Gantung.
Penonaktifan dilakukan karena JPO Jembatan Gantung dibongkar dan tak lagi ada akses warga untuk menuju ke halte.
Karena halte masih beroperasi pasca-pembongkaran JPO, maka Transjakarta wajib menempatkan petugasnya untuk membantu menyeberang jalan.
"Risikonya (kalau halte aktif) untuk menyeberangkan penumpang ya disiapkan petugas. Kami kan minta ditutup, halte, tapi kalau mau buka, ya dia menyeberangkan (penumpang) ke halte," ujar Riswan.
Baca juga: JPO Jembatan Gantung Akan Dibangun Ulang dan Ditinggikan
Pada tahun 2018, tercatat dua kali truk tersangkut di sana, yakni pada 8 September dan 20 Oktober.
Akibatnya, penopang gelagar besi jembatan miring dan akses satu-satunya menuju halte transjakarta tertutup.
Suku Dinas Bina Marga Jakarta Barat melakukan pembongkaran JPO Jembatan Gantung pada Minggu (31/10/2018).
Bagian yang dibongkar adalah gelagar besi akses dari pintu jembatan arah Grogol menuju halte transjakarta.
Nantinya Pemprov DKI akan membangun ulang dan menambah ketinggian JPO Jembatan Gantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.