Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larangan Truk Bertonase Lebih dari 8 Ton Melintas di Jalan KH Noer Ali Masih Tahap Sosialisasi

Kompas.com - 26/11/2018, 18:37 WIB
Dean Pahrevi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Senin (26/11/2018), mulai menyosialisasi larangan truk bermuatan lebih dari delapan ton melintas di Jalan KH Noer Ali, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

Sejumlah personel Dishub memberitahukan larangan itu kepada para sopir truk bertonasi lebih dari delapan ton yang hendak memasuki Jalan KH Noer Ali dari gerbang tol JORR (Jakarta Outer Ring Road).

Komanda Regu (Danru) Dishub Kota Bekasi, Suryanto mengatakan, pihaknya masih melakukan sosialisasi dengan memberi tahu langsung para supir truk dan belum ada penilangan bagi yang melanggar. 

Baca juga: Truk Bertonase Lebih dari 8 Ton Dilarang Lintasi Jalan KH Noer Ali Mulai Besok

"Masih tahap sosialisasi, ini baru awal, rambu-rambu larangan juga akan kami pasang," kata Suryanto di lokasi. 

Sosialisasi akan dilakukan selama dua pekan. Setelah itu Dishub akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menindak truk bermuatan lebih dari delapan ton yang masih melintas di jalan itu.

Suryanto menambahkan, larangan itu muncul karena jalan sudah tidak kuat menahan beban truk bermuatan lebih dari delapan ton. Kondisi jalan saat ini rusak dan berlubang.

"Jalan Kalimalang tidak kuat untuk truk bertonase besar. Lama kelamaan hancur, itu lihat saja jalan sudah rusak parah. Kami lihat ukuran ton dari kertas KIR samping mobil," ujar Suryanto.

Petugas Dishub menyarankan kepada spoir truk agar melalui jalan Sudirman dan keluar di Tol Cakung.

Yada, salah seorang supir truk yang berhentikan Dishub dan diberi tahu soal itu, mengaku bingung harus melewati jalan mana jika dilarang melintas di Jalan KH Noer Ali.

"Dari arah Tanjung Priok, mau ke Japek ( Tol Jakarta-Cikampek) sebenarnya bisa langsung tapi macet jadi saya lewat Kalimalang dulu lancar, nanti masuk tol lagi di Bekasi Barat, bingung mau lewat mana lagi kalau dilarang begini, tol macet, banget," kata Yada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com