Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Pembangunan Stadion BMW yang Akhirnya Disetujui DPRD DKI

Kompas.com - 27/11/2018, 09:25 WIB
Nursita Sari,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI Jakarta akhirnya menyetujui pembangunan stadion internasional di Taman BMW, Jakarta Utara, dikerjakan oleh BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Hal itu dipastikan setelah Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI menyetujui penyertaan modal daerah (PMD) yang diajukan Jakpro dalam rancangan APBD DKI 2019 untuk membangun stadion itu.

Sebelum ketok palu, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi beberapa kali menyampaikan bahwa dia tidak setuju stadion BMW dibangun Jakpro.

Alasan Penolakan

Prasetio awalnya menilai Jakpro punya masalah dalam mengelola PMD yang diberikan Pemprov DKI Jakarta.

"Saya melihat ada satu yang kurang baik di Jakpro, masalah keuangan," ujar Prasetio, Senin (19/11/2018).

Baca juga: Setujui PMD Rp 400 Miliar, Akan Awasi Jakpro Bangun Stadion BMW

Prasetio mengatakan, Jakpro hingga kini belum mengembalikan PMD Rp 650 miliar untuk mengakuisisi 49 persen saham PT Astratel Nusantara di PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja).

Sesuai amanat peraturan daerah tentang APBD DKI Jakarta 2018, PMD itu harus dikembalikan ke kas daerah karena akusisi saham tak terealisasi.

Alih-alih dikembalikan, PMD itu rupanya sudah direalokasi untuk sejumlah proyek lain.

Karena itu, Prasetio meminta Stadion BMW tetap dibangun Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta.

Baca juga: DPRD DKI Akhirnya Setuju Stadion BMW Dibangun Jakpro

Apalagi, Dinas Olahraga sudah memiliki kajian pembangunan stadion BMW sejak awal, tinggal melakukan lelang.

Tarif sewa stadion BMW, kata Prasetio, akan lebih murah jika stadion itu dibangun Dinas Olahraga.

"Kalau pembangunan stadion BMW di Jakpro, maka orientasinya komersil. Beda dengan SKPD, anggaran perawatan bisa langsung dibiayai APBD, sewa akan jauh lebih murah," ucapnya.

Tanggapan Anies

Meskipun ditolak Prasetio, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ngotot menugaskan Jakpro membangun stadion BMW.

Anies ingin Stadion BMW digunakan untuk berbagai kegiatan, bukan hanya sepak bola. Oleh karena itu, dia menyebut Stadion BMW lebih tepat dibangun Jakpro.

Apalagi, Jakpro berpengalaman membangun venue olahraga yang masuk jajaran venue terbaik di dunia, yakni arena balap sepeda Velodrome dan arena berkuda Equestrian di Rawamangun, Jakarta Timur.

Baca juga: Beda Sikap Gubernur dan Ketua DPRD DKI soal Pembangunan Stadion BMW

Jakpro nantinya bisa mengelola stadion BMW dengan skema business to business (B2B) yang akan membuat stadion itu maju dan berkembang.

"Pengelolanya harus entitas bisnis sehingga dia bisa memanfaatkan sarana, bukan hanya untuk sepak bola, tetapi untuk kegiatan-kegiatan lainnya, mulai panggung kesenian sampai kegiatan festival lainnya," kata Anies, Senin (19/11/2018).

Menurut Anies, jika Stadion BMW dibangun Dinas Olahraga, pengelolaan stadion itu hanya ala kadarnya, seperti pengelolaan gelanggang olahraga (GOR).

Anies menyebut akan berkomunikasi dengan DPRD DKI agar pembangunan stadion BMW diserahkan kepada Jakpro.

Persetujuan DPRD DKI

Meskipun sempat ditolak Prasetio, Banggar DPRD DKI akhirnya menyetujui PMD yang diajukan Jakpro untuk membangun stadion BMW dalam rapat Senin (26/11/2018) kemarin.

Dalam rapat itu, Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto mulanya mengajukan pemangkasan PMD dari Rp 1,6 triliun menjadi Rp 400 miliar dalam rancangan APBD 2019.

PMD yang diajukan itu dipangkas karena rancangan APBD DKI yang masih defisit.

Baca juga: Ketua DPRD Pilih SKPD Bangun Stadion BMW karena Ragu pada Jakpro

Dengan PMD Rp 400 miliar pada 2019, Jakpro akan merancang ulang desain atau detail engineering design (DED) mengingat pembangunan stadion BMW akan diintegrasikan dengan pengembangan kawasan di sekitarnya.

"Perubahan desain ini butuh biaya sebelum mulai proses tender. Integrasi desain kami akan coba gunakan untuk mengoptimalkan fungsi stadion, tidak hanya khusus untuk sepak bola, tapi juga untuk fungsi yang lain. Biaya pertama untuk 2019 kira-kira kami alokasikan Rp 400 miliar," kata Dwi.

Secara keseluruhan, Dwi menyebut pembangunan stadion BMW membutuhkan dana sekitar Rp 4,5 triliun. Stadion itu akan dibangun selama tiga tahun, mulai dari 2019 hingga 2021.

Baca juga: Bujuk DPRD Setujui Anggaran Stadion BMW, Anies: Itu Kebutuhan Rakyat

Anggota Banggar DPRD DKI akhirnya sepakat untuk memberikan PMD sesuai permintaan Jakpro. Wakil Ketua Banggar Triwisaksana mengetok palu tanda disetujuinya PMD Rp 400 miliar itu.

"Untuk stadion BMW Rp 400 miliar setuju ya," kata Triwisaksana.

Dengan diketoknya PMD itu, Prasetio menyebut akan mengawasi pembangunan kandang Persija Jakarta itu oleh Jakpro.

Multifungsi

Beberapa waktu lalu, Dwi pernah menyampaikan bahwa kompleks stadion BMW akan dilengkapi dengan gedung multifungsi (mixed use). Dengan demikian, stadion dapat dipakai untuk kegiatan lain seperti eksibisi, acara kesenian, hingga konser musik.

"Tempat konser, mungkin ada malnya, restorannya, eksibisinya," kata Dwi, Kamis (8/11/2018).

Baca juga: Alasan Anies Serahkan Pembangunan Stadion BMW ke BUMD, bukan SKPD

Selain dana dari PMD, Jakpro berencana membangun stadion itu dengan dana yang berasal dari investor melalui skema public private partnership.

Dengan disetujuinya PMD untuk Jakpro, pembangunan stadion BMW diharapkan akan segera terealisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com