Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Warga Bekasi untuk Bus Transpatriot yang Baru Beroperasi

Kompas.com - 27/11/2018, 09:55 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Bus transpatriot secara resmi mulai Senin (26/11/2018) diuji coba operasi. Sejumlah warga Bekasi yang menaiki bus pun nampak antusias mencoba moda transportasi baru tersebut.

Murni, warga Bekasi Barat yang hendak turun di halte Terminal Bekasi mengaku sengaja ingin mencoba naik bus transpatriot yang baru beroperasi. 

"Saya sudah tahu bakal beroperasi hari ini makanya saya coba, biasanya naik angkot ke Pasar Bekasi. Mumpung masih gratis naik ini juga," kata Murni saat ditemui Kompas.com di dalam bus.

Baca juga: Ini Rute Transpatriot dan Halte yang Dilaluinya

Menurut Murni, fasilitas di dalam bus sudah cukup baik. Hanya saja dia berharap bisa memastikan kalau bus tidak akan telat tiba di halte-halte, dan tarif bus juga diharapkan terjangkau.

"Nyaman sih, enak bersih, cuma ya itu jangan lama, telat, penyakit Indonesia itu. Ya harga tiket juga jangan mahal-mahal lah nanti tidak ada yang naik," ujar Murni.

Adapun bus yang maksimal menampung 40 orang dengan jumlah 20 kursi itu dilengkapi dengan pendingin ruangan, empat buah CCTV, dua kursi khusus disabilitas, dan lainnya.

Baca juga: Permudah Penumpang, Halte Transpatriot Dibuat Dekat Halte Transjakarta

Lalu Didi, warga Bekasi lainnya yang ikut menaiki bus transpatriot mengatakan, pihak Pemkot Bekasi harus segera memperbaiki halte-halte yang penuh coretan. 

Menurut dia, coretan tersebut mengganggu pemandangan kota Bekasi.

"Halte juga ini masih ada yang coret-coret, itu bagusin lah. Kayak ini yang halte depan kantor Pemkot. Masa begini depan kantor Pemkot haltenya, tempat casnya juga banyak yang hilang," ucap Didi.

Tampak bagian dalam bus Transpatriot Bekasi, Senin (26/11/2018).KOMPAS.com/-DEAN PAHREVI Tampak bagian dalam bus Transpatriot Bekasi, Senin (26/11/2018).

Selain berharap kepada pemerintah, Didi juga berharap dan meminta kepada masyarakat Kota Bekasi agar menjaga fasilitas bus maupun halte yang sudah disediakan pemerintah.

"Warga juga jaga bareng-bareng, jangan dicorat-coret, jangan dirusak, kalau rusak semuanya juga (warga) yang rugi," jelas Didi.

Diketahui, sebanyak sembilan bus transpatriot beroperasi pada dua rute dan berhenti di 34 halte.

Baca juga: Hal Penting Seputar Bus Transpatriot yang Baru Beroperasi di Bekasi

Rute pertama ialah Terminal Bekasi-Harapan Indah yang jaraknya 14,7 kilometer dan rute kedua yakni Harapan Indah-Terminal Bekasi yang berjarak tempuh 9,6 kilometer.

Jarak tempuh kedua rute pun berbeda karena melintasi jalur yang berbeda pula.

Jumlah halte di rute Terminal Bekasi-Harapan Indah sebanyak 21 halte. Sementara di rute sebaliknya, yaitu Harapan Indah-Terminal Bekasi, bus hanya berhenti di 13 halte.

Selama masa uji coba operasi, tarif bus pun digratiskan selama sepekan sejak Senin kemarin. Bus beroperasi dari pukul 05.00 hingga pukul 21.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com