Pengoperasian bus transpatriot masih dalam tahap uji coba. Selama uji coba operasi, tarif bus transpatriot digratiskan selama sepekan terhitung sejak operasi hari pertama, Senin kemarin.
"Masih gratis hingga pekan depan, sampai Senin depannya lagi. Sekarang ini masih dilakukan metode besaran tarif," kata Humas PDMP Iqbal Daut, Selasa (27/11/2018).
Rencananya tarif bus akan dibagi menjadi dua kategori, yakni tarif untuk umum dan untuk anak sekolah atau mahasiswa. Tarif bus pun direncanakan tidak akan lebih mahal dari tarif transjakarta yang Rp 3.500 untuk sekali jalan.
Dari 34 halte atau tempat pemberhentian bus, masih terdapat sejumlah halte yang penuh coretan serta tempat cas ponsel yang hilang.
Baca juga: Ini Rute Transpatriot dan Halte yang Dilaluinya
Halte di depan Kantor Pemerintah Kota Bekasi, Jalan Ir Juanda misalnya, tampak dipenuhi coretan. Halte di depan Kantor DPRD Kota Bekasi, Jalan Chairil Anwar, juga terlihat dipenuhi coretan serta tempat pengisian daya ponselnya hilang.
Iqbal pun mengakui sejumlah halte bus masih terdapat yang rusak dan harus diperbaiki. Meski begitu, dia mengklaim 70 persen halte bus layak digunakan.
"Akan kami perbaiki secara bertahap seiring beroperasinya transpatriot. Nantinya Dishub yang perbaiki karena domainnya mereka memiliki kewenangan terkait hal itu," ujar Iqbal.
Iqbal menjelaskan, meski pada hari pertama operasi bus masih sepi penumpang, namun pada hari kedua jumlah penumpang meningkat. Hal itu disebabkan warga Bekasi sudah mulai tahu terkait pengoperasian moda angkutan umum baru yaitu bus transpatriot.
Baca juga: Harapan Warga Bekasi untuk Bus Transpatriot yang Baru Beroperasi
"Kemarin total sampai operasi berakhir sekitar 100 penumpang. Sekarang naik, sampai siang tadi saja bisa rata-rata 15 hingga 20 penumpang per bus satu kali putaran," jelas Iqbal, kemarin.
Meski mengalami peningkatan, pihak PDMP terus melakukan sosialisasi agar makin banyak masyarakat yang tahu terkait pengoperasian bus transpatriot.
"Sosialisasi kami juga akan pasang poster atau selebaran di halte-halte bus. Kami siarkan juga lewat media seperti radio," pungkas Iqbal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.