Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-Fakta Pengoperasian Bus Transpatriot Bekasi

Kompas.com - 28/11/2018, 07:43 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

Masih Gratis

Pengoperasian bus transpatriot masih dalam tahap uji coba. Selama uji coba operasi, tarif bus transpatriot digratiskan selama sepekan terhitung sejak operasi hari pertama, Senin kemarin.

"Masih gratis hingga pekan depan, sampai Senin depannya lagi. Sekarang ini masih dilakukan metode besaran tarif," kata Humas PDMP Iqbal Daut, Selasa (27/11/2018).

Rencananya tarif bus akan dibagi menjadi dua kategori, yakni tarif untuk umum dan untuk anak sekolah atau mahasiswa. Tarif bus pun direncanakan tidak akan lebih mahal dari tarif transjakarta yang Rp 3.500 untuk sekali jalan.

Halte Rusak

Dari 34 halte atau tempat pemberhentian bus, masih terdapat sejumlah halte yang penuh coretan serta tempat cas ponsel yang hilang.

Baca juga: Ini Rute Transpatriot dan Halte yang Dilaluinya

Halte di depan Kantor Pemerintah Kota Bekasi, Jalan Ir Juanda misalnya, tampak dipenuhi coretan. Halte di depan Kantor DPRD Kota Bekasi, Jalan Chairil Anwar, juga terlihat dipenuhi coretan serta tempat pengisian daya ponselnya hilang.

Iqbal pun mengakui sejumlah halte bus masih terdapat yang rusak dan harus diperbaiki. Meski begitu, dia mengklaim 70 persen halte bus layak digunakan.

"Akan kami perbaiki secara bertahap seiring beroperasinya transpatriot. Nantinya Dishub yang perbaiki karena domainnya mereka memiliki kewenangan terkait hal itu," ujar Iqbal.

Jumlah Penumpang

Iqbal menjelaskan, meski pada hari pertama operasi bus masih sepi penumpang, namun pada hari kedua jumlah penumpang meningkat. Hal itu disebabkan warga Bekasi sudah mulai tahu terkait pengoperasian moda angkutan umum baru yaitu bus transpatriot.

Baca juga: Harapan Warga Bekasi untuk Bus Transpatriot yang Baru Beroperasi

"Kemarin total sampai operasi berakhir sekitar 100 penumpang. Sekarang naik, sampai siang tadi saja bisa rata-rata 15 hingga 20 penumpang per bus satu kali putaran," jelas Iqbal, kemarin.

Meski mengalami peningkatan, pihak PDMP terus melakukan sosialisasi agar makin banyak masyarakat yang tahu terkait pengoperasian bus transpatriot.

"Sosialisasi kami juga akan pasang poster atau selebaran di halte-halte bus. Kami siarkan juga lewat media seperti radio," pungkas Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com