JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 10 meter kubik sampah atau setara dengan 10 ton memenuhi pantai Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Selasa (27/11/2018). Gumpalan sampah itu didominasi oleh plastik dan kayu.
"Sampah numpuk jam 14.00, tapi 16.30 itu sudah bersih," ujar Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu Yusen Hardiman saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa petang.
Baca juga: Sampah di Situ Pedongkelan Bertebaran di Permukaan
Yusen mengatakan, 10 ton sampah itu merupakan kiriman dari sungai-sungai di Jakarta. Sampah itu terbawa arus laut dan terdampar di Kepulauan Seribu, salah satunya Pulau Pari yang terdekat dengan Jakarta.
Pemandangan sampah terdampar itu, kata Yusen, merupakan hal yang wajar setiap musim hujan datang di Jakarta. Komposisi sampah kiriman itu pun tak berubah, yakni terdiri dari 80 persen sampah plastik dan kayu.
"Bahkan eceng gondok juga ikut ada," ujar Yusen.
Baca juga: Sampah Kiriman Kotori Perairan Kepulauan Seribu
Ia menambahkan, dalam sehari di saat musim hujan, volume sampah yang terdampar di Kepulauan Seribu biasanya mencapai 40 ton.
Rinciannya, 17 ton dari sampah domestik, 1,6 ton dari wisatawan, dan kiriman dari Jakarta sebanyak 21 ton.
Untuk membersihkan sampah tersebut, Yusen mengerahkan 13 kapal pengangkut sampah berkapasitas jumbo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.