BEKASI, KOMPAS.com - Memasuki musim hujan, dua masalah mendera Jalan KH. Noer Ali, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Dua masalah itu yakni jalan yang rusak berat serta banjir yang kerap terjadi di kolong tol JORR.
Dua masalah itu tentu berdampak buruk bagi aktivitas keseharian warga Kota Bekasi. Seperti arus lalu lintas yang menjadi semrawut dan padat merayap hingga sekitar satu kilometer lebih.
Belum lagi ketika hujan turun deras dan membuat banjir di kolong tol JORR. Lalu lintas dari arah Jakarta menuju Bekasi pun bisa lumpuh sementara, imbas banjir tersebut.
Sebelum musim hujan pun kondisi Jalan KH. Noer Ali sudah rusak dan berlubang. Namun kondisi lebih parah setelah musim hujan datang.
Baca juga: Sudah Diperbaiki, Jalan KH. Noer Ali Bekasi Kembali Rusak
Lubang jalan semakin lebar dan dalam serta jumlah lubang bertambah di badan jalan tersebut.
Selain itu, menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi Arief Maulana, jalan rusak akibat dari proyek tol Becakayu yang sedang berlangsung. Kemudian jalan semakin rusak parah ketika sering dilintasi oleh truk bermuatan besar.
Pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi yang berada di bawah jalan juga bocor dan menjadi penyebab jalan semakin rusak karena air dari pipa yang menggenang jalan.
"KKDM (Kontraktor proyek tol Becakayu) sudah setuju (perbaiki jalan), tapi mereka belum bisa melakukan perbaikan karena pipa PDAM yang bocor belum diperbaiki," kata Arief di Bekasi, Selasa (27/11/2018).
Setiap hujan mengguyur wilayah Kota Bekasi, kolong tol JORR selalu terendam banjir. Terakhir Senin (26/11/2018) kemarin, usai hujan deras kolong tol JORR langsung tergenang banjir setinggi lutut orang dewasa.
Arus lalu lintas pun lumpuh sementara dari arah Jakarta menuju Bekasi. Sejumlah kendaraan juga mogok karena memaksa menerjang banjir.
Baca juga: Pipa PDAM Bocor Hambat Perbaikan Jalan KH Noer Ali Bekasi
Arief menyatakan, banjir terjadi karena saluran air yang tertutup sampah puing proyek tol Becakayu. Sehingga air tidak bisa teraliri saat turun hujan.
"Pengaruh pekerjaan tol Becakayu di atasnya itu sehingga mengakibatkan terjadinya jatuhan kotoran sampah ke saluran. Akhirnya saluran tersumbat dan mengakibatkan terhambatnya air masuk ke dalam kolam tampung," jelas Arief.
Arief menjelaskan untuk jalan rusak, pihak pengelola proyek tol Becakayu sudah setuju untuk memperbaiki jalan. Hanya saja pipa milik PDAM yang bocor harus diperbaiki terlebih dahulu.
DBMSDA pun sudah menghubungi PDAM untuk segera memperbaiki pipa yang bocor itu.
"Saya minta ke PDAM Bhagasasi kerja samanya lah dilakukan perbaikan," ujar Arief.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi juga sudah dan masih akan melakukan sosialisasi kepada truk bermuatan lebih dari delapan ton, agar tidak melintas Jalan KH. Noer Ali yang sudah tidak kuat menahan beban truk. Sosialisasi dilakukan hingga dua pekan ke depan.
Baca juga: Larangan Truk Bertonase Lebih dari 8 Ton Melintas di Jalan KH Noer Ali Masih Tahap Sosialisasi
Setelah itu, baru akan ada penindakan terhadap truk bermuatan lebih dari delapan ton yang masih melintas di Jalan KH. Noer Ali.
Untuk banjir di kolong tol JORR, Arief mengatakan pembangunan pelebaran gorong-gorong di Kali Buaran bisa menjadi solusi air cepat teraliri ketika hujan menuju ke sungai. Sebab gorong-gorong itu nanti bisa mengaliri debit air yang lebih banyak.
Selain itu, ke depannya Arief ingin sistem drainase di bawah kolong tol JORR dibagi menjadi dua saluran, yakni saluran pertama itu buangan air ketika hujan dan saluran kedua buangan limbah domestik. Hal itu supaya air tidak tercampur.
Baca juga: Hujan Deras, Kolong Tol JORR Jalan KH Noer Ali Bekasi Tergenang Air
"Jadi kalau saluran hujan langsung bisa dibuang ke kali. Tapi kalau saluran limbah domestik, saya harapkan masuk ke dalam kolam tampungan yang kemudian dilakukan pengolahan limbahnya. Supaya bersih, setelah itu baru dibuang ke sungai," jelas Arief.
Kemudian Arief juga akan mengerahkan petugas DBMSDA untuk rutin mengecek pompa dan saluran air di kolong tol JORR. Supaya bisa mengawasi sewaktu-waktu hujan deras turun dan berpotensi menyebabkan banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.