Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan KH. Noer Ali di Musim Hujan: Rusak dan Kolong Tol Kerap Banjir

Kompas.com - 28/11/2018, 09:21 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Memasuki musim hujan, dua masalah mendera Jalan KH. Noer Ali, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Dua masalah itu yakni jalan yang rusak berat serta banjir yang kerap terjadi di kolong tol JORR.

Dua masalah itu tentu berdampak buruk bagi aktivitas keseharian warga Kota Bekasi. Seperti arus lalu lintas yang menjadi semrawut dan padat merayap hingga sekitar satu kilometer lebih.

Belum lagi ketika hujan turun deras dan membuat banjir di kolong tol JORR. Lalu lintas dari arah Jakarta menuju Bekasi pun bisa lumpuh sementara, imbas banjir tersebut.

Becakayu, Pipa PDAM Bocor, Truk Besar

Sebelum musim hujan pun kondisi Jalan KH. Noer Ali sudah rusak dan berlubang. Namun kondisi lebih parah setelah musim hujan datang.

Baca juga: Sudah Diperbaiki, Jalan KH. Noer Ali Bekasi Kembali Rusak

Lubang jalan semakin lebar dan dalam serta jumlah lubang bertambah di badan jalan tersebut.

Selain itu, menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi Arief Maulana, jalan rusak akibat dari proyek tol Becakayu yang sedang berlangsung. Kemudian jalan semakin rusak parah ketika sering dilintasi oleh truk bermuatan besar.

Pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi yang berada di bawah jalan juga bocor dan menjadi penyebab jalan semakin rusak karena air dari pipa yang menggenang jalan.

"KKDM (Kontraktor proyek tol Becakayu) sudah setuju (perbaiki jalan), tapi mereka belum bisa melakukan perbaikan karena pipa PDAM yang bocor belum diperbaiki," kata Arief di Bekasi, Selasa (27/11/2018).

Hujan, Kolong Tol Selalu Banjir

Setiap hujan mengguyur wilayah Kota Bekasi, kolong tol JORR selalu terendam banjir. Terakhir Senin (26/11/2018) kemarin, usai hujan deras kolong tol JORR langsung tergenang banjir setinggi lutut orang dewasa.

Arus lalu lintas pun lumpuh sementara dari arah Jakarta menuju Bekasi. Sejumlah kendaraan juga mogok karena memaksa menerjang banjir.

Baca juga: Pipa PDAM Bocor Hambat Perbaikan Jalan KH Noer Ali Bekasi

Arief menyatakan, banjir terjadi karena saluran air yang tertutup sampah puing proyek tol Becakayu. Sehingga air tidak bisa teraliri saat turun hujan.

"Pengaruh pekerjaan tol Becakayu di atasnya itu sehingga mengakibatkan terjadinya jatuhan kotoran sampah ke saluran. Akhirnya saluran tersumbat dan mengakibatkan terhambatnya air masuk ke dalam kolam tampung," jelas Arief.

Solusi

Arief menjelaskan untuk jalan rusak, pihak pengelola proyek tol Becakayu sudah setuju untuk memperbaiki jalan. Hanya saja pipa milik PDAM yang bocor harus diperbaiki terlebih dahulu.

DBMSDA pun sudah menghubungi PDAM untuk segera memperbaiki pipa yang bocor itu.

"Saya minta ke PDAM Bhagasasi kerja samanya lah dilakukan perbaikan," ujar Arief.

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi juga sudah dan masih akan melakukan sosialisasi kepada truk bermuatan lebih dari delapan ton, agar tidak melintas Jalan KH. Noer Ali yang sudah tidak kuat menahan beban truk. Sosialisasi dilakukan hingga dua pekan ke depan.

Baca juga: Larangan Truk Bertonase Lebih dari 8 Ton Melintas di Jalan KH Noer Ali Masih Tahap Sosialisasi

Setelah itu, baru akan ada penindakan terhadap truk bermuatan lebih dari delapan ton yang masih melintas di Jalan KH. Noer Ali.

Untuk banjir di kolong tol JORR, Arief mengatakan pembangunan pelebaran gorong-gorong di Kali Buaran bisa menjadi solusi air cepat teraliri ketika hujan menuju ke sungai. Sebab gorong-gorong itu nanti bisa mengaliri debit air yang lebih banyak.

Selain itu, ke depannya Arief ingin sistem drainase di bawah kolong tol JORR dibagi menjadi dua saluran, yakni saluran pertama itu buangan air ketika hujan dan saluran kedua buangan limbah domestik. Hal itu supaya air tidak tercampur.

Baca juga: Hujan Deras, Kolong Tol JORR Jalan KH Noer Ali Bekasi Tergenang Air

"Jadi kalau saluran hujan langsung bisa dibuang ke kali. Tapi kalau saluran limbah domestik, saya harapkan masuk ke dalam kolam tampungan yang kemudian dilakukan pengolahan limbahnya. Supaya bersih, setelah itu baru dibuang ke sungai," jelas Arief.

Kemudian Arief juga akan mengerahkan petugas DBMSDA untuk rutin mengecek pompa dan saluran air di kolong tol JORR. Supaya bisa mengawasi sewaktu-waktu hujan deras turun dan berpotensi menyebabkan banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com