Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Rusun TOD Pondok Cina, dari Mangkrak hingga Laku Terjual

Kompas.com - 29/11/2018, 09:35 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Proyek pembangunan Rusun Mahata Margonda yang berkonsep Transit Oriented Development (TOD) di lahan parkir Stasiun Pondok Cina sempat mangkrak selama setahun.

Setelah groundbreaking pada 2 Oktober 2017 lalu, proses pembangunan proyek TOD ini sempat dihentikan dan kembali menjadi lahan parkir.

Baca juga: 581 Unit Rusun TOD Pondok Cina Terjual, Pembelinya Didominasi Mahasiswa UI

Mangkraknya proyek rusun di lahan seluas 2,7 hektare itu disebabkan tidak adanya Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Depok saat itu.

Proyek rusun tersebut dibangun atas kerja sama PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan Perum Perumnas.

Setelah sempat mangkrak selama hampir satu tahun, proyek Rusun Mahata Margonda bisa kembali dilanjutkan.

Baca juga: Kantongi IMB, Pembangunan Rusun TOD Pondok Cina Kembali Dilanjutkan

Perum Perumnas sebagai pengembang Rusun Mahata Margonda telah mengantongi IMB dari Pemkot Depok yang diterbitkan pada 27 Agustus 2018 dengan nomor surat 640/2504/IMB/DPMPTSP/2018.

Laku terjual

Seiring proses pembangunan yang terus berjalan, Rusun Mahata Margonda atau Rusun TOD Pondok Cina pun nyatanya telah laku terjual dan banyak diminati.

Erick, Staff Marketing Rusun TOD Mahata Margonda mengatakan, sudah 65 persen atau 581 dari total 894 unit yang laku terjual.

Sebagian besar pembelinya adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI).

“Sudah mau habis (terjual). Kebanyakan yang borong mahasiswa UI,” ujar Erick di ruang marketing Mahana Margonda, Beji, Rabu (28/11/2018) kemarin.

Baca juga: Menhub: Di Semua Stasiun Akan Dibangun Rusun TOD

Rusun ini terdiri dari tiga tipe unit, yakni studio, satu bedroom, dan dua bedroom.

Dari ketiga unit tersebut , tipe studio adalah yang paling murah dan paling banyak diincar. Dari 50 unit tipe studio, tinggal 12 unit tersisa.

Harga unit rusun tersebut dimulai dari Rp 450.413.000 dengan luas 23 meter persegi untuk tipe studio.

Kemudian tipe satu bedroom dijual seharga Rp 668.555.000 dengan luas 35 meter persegi dan tipe dua bedroom dijual Rp 904.635.000 dengan luas 47 meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com