Sementara itu, lapangan pada stadion itu tak layak untuk dijadikan sebagai lapangan pertandingan sepak bola profesional.
Sebagian lapangan tak lagi memiliki rumput. Tampak juga jejak hewan ternak yang masuk ke lapangan.
Lampu sorot serta tiang gawang di lapangan itu juga terlihat usang.
Pengurus Stadion Benteng, Aen, mengatakan, pemeliharaan stadion telah berhenti sejak 2010. Sejak saat itu, tidak lagi ada penjaga atau petugas yang memelihara stadion.
Namun, lapangan stadion masih tetap digunakan, salah satunya untuk pertandingan sepak bola tingkat junior.
Terkait alasan penghentian pemeliharaan, Aen mengaku tidak tahu karena tanggung jawab mengenai pemeliharaan itu ada di Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagai pemilik Stadion Benteng.
"Sebelumnya pemeliharaannya ya sampai 2010. Kemarin-kemarin latihan Persita, junior-junior juga latihan. Kalau sewa sih enggak ya kalau mau main ya main saja, tapi mereka yang jaga kebersihan di dalam," ujar Aen.
Baca juga: Anggaran Pembangunan Stadion BMW Diusulkan Rp 900 Miliar pada RAPBD 2019
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Dadi Budaeri sebelummya mengatakan, Pemkot Tangerang akan menjadikan Stadion Benteng sebagai pusat olahraga indoor.
Stadion Benteng merupakan satu dari 56 aset yang akan dihibahkan Pemkab Tangerang ke Pemkot Tangerang.
Pengerjaan stadion akan dimulai setelah Pemerintah Kabupaten Tangerang resmi menyerahkan kepemilikan stadion itu ke Pemkot Tangerang pada pekan kedua Desember.
Rencananya, di Stadion Benteng yang baru tersebut akan dibangun beberapa lapangan bulu tangkis dan basket seperti yang ada di Istora Senayan, Jakarta.
Pemkot Tangerang tidak ingin menjadikan Stadion Benteng sebagai stadion sepak bola.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.