Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Revitalisasi Pasar Ciputat, dari Anggaran Rp 250 Miliar hingga Ingin seperti Blok M

Kompas.com - 30/11/2018, 10:03 WIB
David Oliver Purba,
Dian Maharani

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan berencana merevitalisasi Pasar Ciputat yang dinilai sudah tak laik untuk digunakan.

Anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 250 miliar.

Saat ini, Pemkot Tangerang Selatan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) berupaya mencari investor untuk membiayai revitalisasi pasar tersebut.

Berikut 5 fakta terkait rencana revitalisasi Pasar Ciputat.

1. Tidak terawat dan akibatkan kemacetan

Pasar Ciputat yang dimiliki Pemkot Tangerang Selatan sejak 2008 terlihat kumuh. Dari pantauan Kompas.com pada Sabtu (24/11/2018) di lokasi, terdapat sampah di kios-kios yang sudah tidak terpakai. Kios-kios di lantai dua dan tiga juga sepi pengunjung.

Sementara di sekitar Jalan Aria Putra banyak juga pedagang kaki lima (PKL) yang menyebabkan penyempitan jalan dan menghambat arus lalu lintas di lokasi.

Syanti, salah satu pedagang di lantai dasar, mengatakan, kondisi Pasar Ciputat saat ini semakin sepi. Berbeda pada awal-awal tempat ini dibangun.

"Saya sendiri yang masih bertahan dari pertama, sekarang sudah sepi banget. Pelanggan saya cuma emang yang sudah kenal saja," ungkap pedagang yang sudah berjualan selama 20 tahun terakhir ini.

Kondisi bangunan di lantai 2 dan 3 yang sepi dan kotor juga membuat pembeli enggan pergi ke lantai tersebut.

Salah satu pembeli, Mani, berharap pihak Pemkot Tangsel melakukan revitalisasi Pasar Ciputat sehingga pasar bersih dan juga nyaman.

"Keinginan saya sebagai pembeli ya yang penting nyaman. Tidak perlu takut kenapa-kenapa dan kalau bisa tempatnya jelas, tukang sayur, daging, pakaian, sama yang lainnya di blok-blokin supaya gampang carinya," tambahnya.

Pasar Ciputat, Tangerang Selatan. KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA Pasar Ciputat, Tangerang Selatan.

2. Ingin seperti Blok M

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, Pasar Ciputat yang baru nantinya akan diubah seperti pusat perbelanjaan Blok M di Jakarta Selatan.

"Kalau di Jakarta Selatan itu kayak Blok M gitu ya," ujar Benyamin saat ditemui di kantor Wali Kota Tangerang Selatan, Jumat (26/10/2018).

Pasar Ciputat akan dibangun beberapa lantai dengan jumlah kios yang akan dibangun lebih dari 1.000 kios. Saat ini, hanya ada 774 kios pedagang di Pasar Ciputat. Selain itu, juga akan dibangun mal, area makan atau foodcourt, dan area bermain.

3. Butuh anggaran Rp 250 miliar

Pemkot Tangerang Selatan membutuhkan anggaran sekitar Rp 250 miliar untuk merevitalisasi Pasar Ciputat.

Kepala Badan Perencanaan Daerah Kota Tangerang Selatan Mohammad Taher Rochmadi mengatakan, cakupan revitalisasi Pasar Ciputat dengan skema KPBU itu antara lain membangun pasar, mengoperasikan, memelihara, mengelola sistem manajemen rantai distribusi, mengelola sistem belanja online jika diperlukan, menyiapkan SOP, dan mengelola penarikan retribusi.

"Proyek ini diharapkan akan memasuki tahap prakualifikasi pada sekitar kwartal empat tahun 2019," ujar Taher.

4. Skema KPBU

Pemkot Tangerang Selatan bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar penjajakan pasar atau market sounding guna mencari investor untuk membiayai revitalisasi Pasar Ciputat.

Kegiatan itu digelar di Kantor BKPM, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (29/11/2018), dan dihadiri sekitar 75 peserta yang meliputi investor yang bergerak di bidang operator pasar, kontraktor, perbankan, lembaga keuangan, konsultan, serta asosiasi terkait dari dalam dan luar negeri.

Penjajakan pasar dilakukan sebagai bentuk rencana Pemkot Tangerang Selatan untuk merenovasi Pasar Ciputat dengan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan, penjajakan itu diharapkan menghadirkan investor yang mampu mengelola Pasar Ciputat agar memiliki daya saing.

"Pihak swasta sebagai pengelola diharapkan dapat bekerja sama baik dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan sebagai regulator dan pemilik kawasan pasar. Melalui kehadiran swasta akan tercipta suatu inovasi dalam mengelola pasar tradisional yang memiliki daya saing," ujar Airin dalam keterangan resmi.

5. Target pembangunan 2019

Benyamin Davnie mengatakan, pihaknya menargetkan revitalisasi Pasar Ciputat dimulai pada 2019 dan akhir 2020 telah bisa digunakan oleh para pedagang.

"Kita berharap 2019 groundbreaking. Nanti kami ekspos ke pemerintah pusat dan mereka nyariin investor dengan cara-cara yang sudah diatur undang-undang," ujar Benyamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki, Supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki, Supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya Cawe-cawe Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya Cawe-cawe Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Polisi Imbau Masyarakat Setop Bagikan Video Bunuh Diri Selebgram Meli Joker

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

[POPULER JABODETABEK] Sopir Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Ditangkap | Pendeta Gilbert Lumoindong Dituduh Nistakan Agama

Megapolitan
Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Sejumlah Calon Wali Kota Bogor Mulai Pasang Baliho, Rusli Prihatevy Mengaku Masih Santai

Megapolitan
Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Mengaku Polisi, Seorang Begal Babak Belur Diamuk Massa di Bekasi

Megapolitan
Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Beredar Foto Dahi Selebgram Meli Joker Benjol Sebelum Bunuh Diri, Polisi: Itu Disebabkan oleh Korban Sendiri

Megapolitan
Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil 'Live' Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Polisi Sebut Kekasih Selebgram yang Bunuh Diri Sambil "Live" Tak Lakukan Kekerasan Sebelum Korban Akhiri Hidup

Megapolitan
Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Merantau ke Jakarta Jadi Pemilik Warung Sembako, Subaidi Sering Dianggap Punya Banyak Uang oleh Orang di Kampung

Megapolitan
PDI-P Depok Sebut Supian Suri Punya Modal Popularitas dan Elektabilitas untuk Ikut Pilkada

PDI-P Depok Sebut Supian Suri Punya Modal Popularitas dan Elektabilitas untuk Ikut Pilkada

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com