Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 19 Titik Rawan Macet di Jaktim, Ini Lokasinya

Kompas.com - 30/11/2018, 13:34 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Timur M Anwar menyebutkan ada 19 titik rawan macet yang sangat krusial di Jakarta Timur.

Sebanyak 19 titik ini dirasa paling memberikan dampak kemacetan yang cukup parah, terutama saat jam-jam sibuk.

"Total 133 titik (kemacetan), tapi potensial yang sistemik 19 titik. Insya Allah kami upaya (atasi kemacetan)," ujar Anwar, Jumat (30/11/2018).

Baca juga: Dampak Perbaikan Jalan Gas Alam, Jalan Pekapuran Depok Macet

Titik-titik kemacetan tersebut adalah di Jalan Basuki Rahmat (Jatinegara), Jalan Bekasi Barat Raya (Jatinegara), Jalan Bekasi Timur Raya (Jatinegara), Jalan Jatinegara Barat, Jalan Jatinegara Barat 1, Jalan Jatinegara Timur, Jalan I Gusti Ngurah Rai (Duren Sawit), Jalan Kolonel Sugiono (Duren Sawit), Jalan Pahlawan Revolusi (Duren Sawit), dan Jalan Pondok Kopi (Duren Sawit).

Selanjutnya di Jalan Soekanto (Duren Sawit), Jalan Kayu Putih Raya (Pulogadung), Jalan Pemuda (Pulogadung), Jalan Perintis Kemerdekaan (Pulogadung), Jalan Velodrome (Pulogadung), Jalan Matraman Raya (Matraman), Jalan Pramuka (Matraman), Jalan Raya Bekasi (Cakung), dan Jalan DR Soemarno (Cakung).

Untuk mengatasi titik-titik macet ini, menurut Anwar, pihaknya akan menempatkan petugas di tiap titik dengan jumlah petugas tujuh hingga sepuluh orang.

Baca juga: Dua Rekomendasi Kemenhub untuk Urai Macet Tol Jakarta-Cikampek

"Kami menempatkan anggota-anggota di titik-titik macet pada jam-jam tertentu. Termasuk pengaturan lalin, angkot ngetem, ojol. Personel setiap titik bervariasi ya, ada yang sepuluh ada yang tujuh, tergantung titik rawan macet butuh berapa," kata Anwar. 

Ia menambahkan, untuk mengurai kemacetan para petugas juga akan menertibkan pedagang asongan, ojek online, dan angkot yang parkir di jalan dan sering menambah kemacetan.

"Lurah, camat, saya juga memonitor, lebih wajib petugas di lapangan. Kalau kemacetan biasanya rawan dengan asongan, ojol, angkot ngetem," tutup Anwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com