JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bajaj Komunitas (BATAS) Aris Fazani meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih memperhatikan operasional bajaj. Mereka minta disertakan dalam program Jak Lingko.
"Pemda DKI Jakarta juga bisa memberikan subsidi angkutan umum bajaj seperti bus kecil dalam program Pemda DKI yang diberi nama Jak Lingko sebagai pengganti OK OTRIP," kata Aris di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (30/11/2018).
Menurut Aris, beberapa tahun belakangan pendapatan para pengemudi bajaj di Ibu Kota menurun. Selain karena serbuan transportasi online dan transportasi massal lainnya, pengemudi juga tengah sulit mendapatkan bahan bakar gas (BBG).
Baca juga: Antrean BBG untuk Bajaj Berjam-jam, Sopir Keluhkan Pendapatan Turun
"Pemda DKI Jakarta bisa menyediakan dan memperbanyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG)," ujar Aris.
Aris juga meminta Pemprov DKI Jakarta lebih memihak bajaj dengan menjadikan kendaraan roda tiga itu ikon pariwisata.
Terkait permintaan ini, Plt Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko memastikan tak akan meninggalkan bajaj dalam program Jak Lingko.
"Ya tadi kami sudah sampaikan, saat ini Dishub sedang melaksanakan yang namanya evaluasi trayek angkutan umum. Dan mereka nantinya akan masuk dalam evaluasi jaringan," kata Aris.
Baca juga: Sopir Bajaj Demo Kelangkaan BBG, Dishub DKI Kirim Surat ke Pertamina
Apalagi, menurut Sigit, bajaj adalah pionir angkutan umum ramah lingkungan di Ibu Kota.
"Di DKI, dari 13.000 angkutan umum yang menggunakan BBG, 10.000-nya mungkin bajaj," kata dia.
Untuk itu, bajaj rencananya akan diarahkan ke kawasan-kawasan komersil seperti Mangga Dua, Glodok, hingga pasar-pasar. Bajaj memiliki kelebihan daya tampung yang tak seperti angkutan massal.
Targetnya, evaluasi jaringan angkutan ini selesai di akhir 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.