Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Sopir Minta Pemprov DKI Lebih Memperhatikan Bajaj

Kompas.com - 30/11/2018, 14:56 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bajaj Komunitas (BATAS) Aris Fazani meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih memperhatikan operasional bajaj. Mereka minta disertakan dalam program Jak Lingko.

"Pemda DKI Jakarta juga bisa memberikan subsidi angkutan umum bajaj seperti bus kecil dalam program Pemda DKI yang diberi nama Jak Lingko sebagai pengganti OK OTRIP," kata Aris di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (30/11/2018).

Menurut Aris, beberapa tahun belakangan pendapatan para pengemudi bajaj di Ibu Kota menurun. Selain karena serbuan transportasi online dan transportasi massal lainnya, pengemudi juga tengah sulit mendapatkan bahan bakar gas (BBG).

Baca juga: Antrean BBG untuk Bajaj Berjam-jam, Sopir Keluhkan Pendapatan Turun

"Pemda DKI Jakarta bisa menyediakan dan memperbanyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG)," ujar Aris.

Aris juga meminta Pemprov DKI Jakarta lebih memihak bajaj dengan menjadikan kendaraan roda tiga itu ikon pariwisata.

Terkait permintaan ini, Plt Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko memastikan tak akan meninggalkan bajaj dalam program Jak Lingko.

"Ya tadi kami sudah sampaikan, saat ini Dishub sedang melaksanakan yang namanya evaluasi trayek angkutan umum. Dan mereka nantinya akan masuk dalam evaluasi jaringan," kata Aris.

Baca juga: Sopir Bajaj Demo Kelangkaan BBG, Dishub DKI Kirim Surat ke Pertamina

Apalagi, menurut Sigit, bajaj adalah pionir angkutan umum ramah lingkungan di Ibu Kota.

"Di DKI, dari 13.000 angkutan umum yang menggunakan BBG, 10.000-nya mungkin bajaj," kata dia.

Untuk itu, bajaj rencananya akan diarahkan ke kawasan-kawasan komersil seperti Mangga Dua, Glodok, hingga pasar-pasar. Bajaj memiliki kelebihan daya tampung yang tak seperti angkutan massal.

Targetnya, evaluasi jaringan angkutan ini selesai di akhir 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilage' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilage" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com