JAKARTA, KOMPAS.com — Suasana yang berbeda terasa saat melewati Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Grogol dari Halte Grogol 2 ke Grogol 1 pada Senin (3/12/2018).
Sejumlah baut pelat bordes di jembatan terlepas dan membuat pelat terbuka dan menganga.
Pada bagian pelat yang terbuka terpasang sebuah traffic cone sebagai tanda melintas di lajur tersebut. Pejalan kaki pun harus bergantian pada satu lajur karena menghindari tanda tersebut.
Baca juga: Nasib JPO Jembatan Gantung yang Tak Kunjung Dibangun Kembali...
Sementara itu, sebagai jembatan penghubung dari dua halte transit bus transjakarta, JPO Grogol terhitung menjadi jembatan sibuk yang dilalui penumpang bus dan pejalan kaki dari arah Jalan Kyai Tapa menuju Jalan S. Parman atau sebaliknya.
Seorang pejalan kaki, Ajeng (23), mengatakan hampir setiap hari menggunakan JPO Grogol. Ia menyebut pada beberapa pelat besi di sana memang ada bagian yang terbuka dan membuatnya cemas saat melintas.
"Agak deg-degan gitu kalau lewat. Di sini orang transit buru-buru. Malah kadang ada yang lari-larian mengejar bus," kata Ajeng di lokasi.
Pejalan kaki lainnya, Novi (28), mengatakan, pelat border yang terbuka dapat membahayakan pejalan kaki lainnya, khususnya warga yang menggunakan sandal.
Baca juga: Warga Bertaruh Nyawa karena JPO Jembatan Gantung Tak Kunjung Dibangun
"Cukup bahaya sih. Kalau kena kaki pakai sandal, lumayan juga kena besi kan. Enggak cuma orang-orang tua yang lewat, kadang anak-anak kecil juga," katanya.
Ia berharap pelat bordes yang terbuka segera diperbaiki untul kenyamanan pejalan kaki. Sebab, ia menilai JPO Grogol sering dilintasi.
"Semoga cepat diperbaiki ya ini, bahaya juga. Banyak juga yang lewat," katanya.
Meski demikian, ia melihat adanya perbaikan pada beberapa bagian di sana, yaitu di Halte Transjakarta Grogol 2 yang kini telah terpasang pelat baru. Ia berharap perbaikan pelat bordes JPO yang terlepas dari bautnya bisa segera dilakukan.
Baca juga: Vendor Tak Penuhi Kualifikasi, DKI Batal Perbaiki 40 JPO Tahun Ini
"Mungkin bertahap ya, semoga cepat. Soalnya beberapa minggu lalu yang sebelah sana (JPO Halte Grogol 2) ada perbaikan. Lebih seram di sana kalau berlubang, bawahnya sudah kali," katanya.
Pada kesempatan berbeda, Kasie Pemeliharaan Bina Marga DKI Jakarta Hans Mahendra mengatakan, baut pelat bordes yang terlepas biasanya yang terbuat dari stainless. Sementara pelat baja dikencangkan bukan dengan pemasangan baut, melainkan pengelasan.
Ia menilai lepasnya baut pada pelat bordes karena kerap dilintasi para pejalan kaki.
Baca juga: JPO Halte GBK Direvitalisasi, Pejalan Kaki Pakai Pelican Crossing
"Karena rutinitas orang banyak lewat, itu (jembatan) kan jadi gerak terus, getar terus, itu kan cuma baut kecil yang beratnya kecil, lama-lama kan aus. Biasanya kami bor lagi, kami kencangkan lagi dan kami bikin lubang (baut) baru lagi," kata Hans saat dihubungi, Senin (3/12/2018).
Hans mengatakan, pengontrol pemeliharaan JPO dilakukan petugas satuan tugas (satgas) yang memonitor ke lokasi. Selain itu, bergerak dari laporan warga untuk pemeliharaannya.
"Biasanya yang kecil-kecil begitu pakai satgas. Kadang warga melapor, satgas turun keliling inspeksi. Itu masuk pemeliharaan rutin ya, mengencangkan baut," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.