Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Gerinda dan PKS untuk Bahas "Fit and Proper Test" Calon Wagub DKI Ditunda

Kompas.com - 03/12/2018, 12:31 WIB
Nursita Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan antara DPD Partai Gerindra DKI Jakarta dan DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI untuk membahas kursi wakil gubernur DKI Jakarta ditunda hingga pekan depan.

Pertemuan itu mulanya akan digelar pada Selasa (4/12/2018) besok.

Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan, pertemuan kedua pihak ditunda karena anggota DPRD DKI Jakarta sedang mengikuti bimbingan teknis (bimtek) di Semarang, Jawa Tengah, pada pekan ini.

Sejumlah pengurus DPD Gerindra dan DPW PKS DKI Jakarta diketahui merupakan anggota Dewan.

"Kita lagi di Semarang, bimtek. Saya sudah komunikasi dengan Pak Syakir (Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo), ditunda minggu depan," ujar Syarif saat dihubungi wartawan, Senin (3/12/2018).

Baca juga: Gerindra dan PKS yang Kembali Tak Sejalan soal Wagub DKI...

Syarif menyampaikan, pertemuan Gerindra dan PKS DKI kemungkinan dijadwalkan ulang antara Senin sampai Rabu pekan depan.

PKS DKI, kata Syarif, sudah setuju untuk menunda pertemuan.

Dalam pertemuan itu, Gerindra dan PKS DKI rencananya menyamakan persepsi soal uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) kandidat wagub DKI.

Sebab, kedua pihak memiliki perbedaan pemahaman soal tes tersebut.

"Nanti kita bicarakan perbedaan pendapat itu dalam forum, jangan disampaikan pendapat di media dong," kata Syarif.

Ketua Dewan Syariah PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi sebelumnya mengatakan, ada perbedaan pandangan soal fit and proper test antara PKS dan Gerindra DKI.

Sejak awal, PKS DKI memahami fit and proper test sebagai perkenalan kandidat wagub yang diusulkan PKS kepada Gerindra, bukan untuk menyeleksi calon.

Baca juga: Keyakinan Ahmad Syaikhu Menduduki Kursi Wagub DKI

Karena perbedaan persepsi itu, PKS DKI mengundang Gerindra DKI bertemu pada 4 Desember untuk menyamakan persepsi pemilihan dua kandidat wagub DKI, termasuk mekanisme fit and proper test.

Perbedaan persepsi itu membuat dua kandidat wagub pengganti Sandiaga belum juga ditentukan. Akibatnya, kursi wagub pendamping Gubernur DKI Anies Baswedan pun masih kosong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com