Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Aksi Reuni 212, Prabowo Tak Bicara Politik hingga Nama Gus Sholah Dicatut

Kompas.com - 03/12/2018, 15:07 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Acara reuni 212 di Monas, Jakarta, telah berlangsung tertib. Sejumlah tokoh pun hadir dan memberikan pidato, antara lain Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Namun, salah satu peserta reuni, Idris (53), meninggal dunia usai mengikuti acara yang dihadiri ribuan orang tersebut. Idris diduga kelelahan dan memiliki masalah jantung.

Sementara itu, Prabowo mengatakan dirinya tidak boleh berbicara politik ketika di hadapan ribuan peserta reuni 212.

Berikut ini fakta lengkapnya: 

1. Prabowo: Saya harus patuh dan tidak pidato politik...

Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengunjungi Kampung Suronatan, Kota Yogyakarta. Rabu (28/11/2018) KOMPAS.com/ MARKUS YUWONO Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengunjungi Kampung Suronatan, Kota Yogyakarta. Rabu (28/11/2018)

"Saya tidak akan panjang panjang bicara karena sebagaimana kalian ketahui, saya sekarang telah mendapat tugas sebagai calon presiden Republik Indonesia dan karena itu saya harus patuh dan mengikuti semua ketentuan, saya tidak boleh bicara politik dalam kesempatan ini. Saya tidak boleh kampanye..."

Itulah penggalan pidato Prabowo Subianto saat menghadiri acara reuni 212 di Monas, Jakarta, Minggu (2/12/2018).

Calon presiden nomor urut 02 itu datang ke acara tersebut bersama dengan tokoh-tokoh lain seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, dan Ketua MPR Zulkifli Hasan.

Baca Juga: Pidato Lengkap Prabowo di Depan Peserta Reuni Akbar 212

2. Menurut Sandi, bisnis hotel di DKI Jakarta jadi laris

Calon wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno ditemui di daerah Kapuk, Jakarta Barat, Jumat (30/11/2018).Reza Jurnaliston Calon wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno ditemui di daerah Kapuk, Jakarta Barat, Jumat (30/11/2018).

Calon Wakil Presiden RI nomor urut 02 Sandiaga Uno menilai, Reuni 212 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Minggu, berdampak positif bagi industri perhotelan di DKI Jakarta.

"Saya mendapatkan laporan dari teman-teman pengusaha hotel bahwa kamar hotel mereka seluruhnya laku berkat acara Reuni 212," kata Sandiaga usai bertemu dengan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif di Perumahan Nogotirto, Kabupaten Sleman, Minggu (2/12/2018), sebagaimana dikutip dari Antara.

Tidak hanya itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga menyebut para pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ikut mendapatkan berkah keuntungan selama acara tersebut.

"UMKM dapat berkah dan kita harapkan juga pariwisata di DKI bisa tumbuh, dan kegiatan ini juga menghasilkan suatu keberkahan buat semua, bukan sebagai agenda politik," kata Sandiaga.

Baca Juga: Sandiaga: Kamar Hotel Seluruhnya Laku Berkat Acara Reuni 212

3. Kata Anies soal sampah usai acara reuni 212

Sejumlah peserta Reuni 212 berinisiatif mengumpulkan sampah di kawasan Monas, Jakarta Pusat, setelah acara tersebut berakhir, Minggu (2/12/2018) siang.KOMPAS.com/NURSITA SARI Sejumlah peserta Reuni 212 berinisiatif mengumpulkan sampah di kawasan Monas, Jakarta Pusat, setelah acara tersebut berakhir, Minggu (2/12/2018) siang.
 

Anies menyebut volume sampah yang dibersihkan setelah Reuni 212 lebih sedikit dibandingkan sampah pasca-malam pergantian tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com