JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan ribu makam di Taman Pemakaman Umum Semper, Jakarta Utara, terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi pada Selasa (4/12/2018).
Sejumlah warga yang ditemui Kompas.com menyatakan, banjir mulai muncul setelah hujan deras mengguyur kawasan itu beberapa waktu terakhir.
"Sudah semingguan ini banjirnya, setiap musim hujan mau Desember begini kan hujan terus, setiap tahun waktu musim hujan memang selalu banjir begini," kata Syaiful, seorang perawat makam, di lokasi.
Baca juga: Banjir di Rawa Terate, Sudin SDA Jaktim Akan Pasang Dua Pompa Mobile
Syaiful menuturkan, air yang merendam makam-makam di sana baru surut apabila musim kemarau datang ketika hujan deras sudah tak mengguyur.
"Sebetulnya kalau mau surut sih bisa cepat, tetapi karena ini hujannya enggak berhenti-berhenti, ya lama juga surutnya," kata dia.
Nanang, perawat makam lainnya, menyebut air tersebut sulit surut karena saluran air yang mampet sehingga tidak bisa menampung debit air yang berlimpah.
"Salurannya enggak ada, jadi pembuangannya enggak ada. Kalau hujannya gede sih pasti begini, kalau lagi kemarau sih enggak banjir," ujar dia.
Baca juga: Tangkal Banjir, BBWS Targetkan Punya 7 Kolam Retensi Baru Di Citarum
Sementara itu, Kepala Seksi Pemakaman Suku Dinas Kehutanan Jakarta Utara Syafdarifal menyatakan, banjir berdampak ke 25 persen makam yang berada di TPU Semper.
Adapun jumlah makam yang berada di TPU Semper diperkirakan mencapai angka 90.000 makam.
"Sekitar seperempat dari keseluruhan makam yang ada di TPU. Tetapi, itu ketinggiannya bervariasi ya, kalau ketinggiannya saya enggak punya datanya," ujar dia.
Pantauan Kompas.com, air tampak menggenangi sejumlah blad atau blok yang berada di TPU Semper. Ada yang ketinggiannya semata kaki hingga mencapai dengkul orang dewasa.
Baca juga: Hendak Singkirkan Kasur, Kakek Tewas Terseret Banjir Bandang
Area pemakaman Unit Islam AII Blad 41-49 dan Unit Islam AAII Blad 50-58 agaknya menjadi lokasi yang paling parah. Di sana, ketinggian air mencapai 50 centimeter, air pun menutupi sebagian besar batu nisan di sana.
Sementara, sejumlah makam tampak ditinggikan menggunakan semen atau keramik sehingga tidak terdampak banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.