Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya DKI, Serapan Anggaran Depok Jelang Akhir Tahun Masih Rendah

Kompas.com - 04/12/2018, 17:26 WIB
Cynthia Lova,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pada pengujung 2018, serapan anggaran Pemerintah Kota Depok masih dalam angka 63 persen dari jumlah APBD 2018 sebesar Rp 1,7 miliar.

Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebutkan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) adalah dinas yang serapan anggarannya paling rendah.

Menurut data keuangan daerah, hingga saat ini serapan anggaran di dinas tersebut baru 27 persen atau sebesar Rp 133,8 miliar dari total alokasi anggaran Rp 467 miliar.

Baca juga: Sampai Akhir November 2018, Serapan Anggaran DKI 61 Persen

Idris mengatakan, alasan Dinas PUPR terendah menyerap anggarannya karena jangka waktu menunggu hasil lelang untuk program pengerjaannya.

"Bahkan, kadang pahitnya lelang dinyatakan gagal karena program tersebut," ujar Idris di Balai Kota Depok, Selasa (4/12/2018).

Oleh karena itu, Idris akan menempuh beberapa cara untuk menggenjot serapan anggaran pada tahun 2019.

"Pertama, kami akan menunggu Gubernur, paling tidak dalam kesibukan Gubernur kami minta nomor perda terlebih dahulu saja yang diberikan, sehingga kami boleh melakukan pengumuman lelang bagi kegiatan para dinas," ujar Idris.

Baca juga: Menagih Serapan Anggaran yang Lebih Baik dari Gubernur DKI...

Kemudian, pihaknya juga akan melakukan restrukturisasi agar evaluasi pada tahun 2018 ini dapat diperbaiki tahun depan,

"Tentunya untuk menyamakan semangat kami, dengan restrukturisasi dalam beberapa bidang ataupun dinas, sehingga dengan adanya tenaga yang baru jadi kegiatan yang sudah dievaluasi akan kami lakukan peningkatan di tahun-tahun ke depannya, " ujar Idris.

Sementara itu, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok Nina Suzana mengatakan, dari seluruh perangkat yang ada di Pemerintah Kota Depok, kecamatan adalah yang melakukan penyerapan anggaran paling tinggi.

"Total (penyerapan) di seluruh kecamatan mencapai 75 persen hingga November 2018. Ini penyerapan tertinggi," katanya.

Baca juga: Fraksi Gerindra dan PKS Kritik Rendahnya Serapan Anggaran DKI 2018

Penyerapan anggaran di kecamatan, kata dia, digunakan untuk belanja rutin. Misal, gaji pegawai honorer, pembelian alat tulis kantor (ATK), rapat, dan lainnya. Alokasi dana tersebut selalu terserap maksimal di tiap kecamatan.

"Nilainya semua mencapai Rp 105 miliar seluruh kecamatan," paparnya.

Dia merinci, kecamatan yang serapan anggarannya tertinggi adalah Kecamatan Pancoran Mas yang mencapai 85 persen atau Rp 12 miliar, disusul Kecamatan Beji sebesar 84 persen atau Rp 11 miliar, kemudian Kecamatan Sukmajaya 76 persen atau Rp 11,2 miliar.

"Lalu dilanjutkan Kecamatan Bojongsari sebanyak 78 persen atau Rp 10 miliar dan Kecamatan Cilodong sebesar 75,3 persen atau Rp 9 miliar," tukasnya.

Baca juga: Ubah Pola Serapan APBD 2019, DKI Mulai Lelang pada Desember Ini

Kemudian, dinas yang menyerap anggaran cukup signifikan lainnya yaitu Dinas Perumahan dan Pemukiman yang menyerap 46,8 persen atau Rp 117 miliar dari total Rp 250,3 miliar.

Selanjutnya, Dinas Kesehatan menyerap sebesar 47 persen atau Rp 134,9 miliar dari total Rp 286 miliar.

"Ada juga yang di atas 50 persen, misalnya Dinas Pendidikan yang sudah 66,7 persen atau Rp 517 miliar dari total Rp 775 miliar. Disdik banyak menyerap untuk dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com