JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku santai dengan komentar-komentar negatif yang menyerangnya dan Pemprov DKI di media sosial. Menurut Anies, serangan itu kini tak berpengaruh terhadapnya.
Hal itu disampaikan Anies di Festival Media Digital Pemerintah yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangka Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2018 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (5/12/2018).
"Sekarang kalau disebut serangan, rasanya seperti dilempari tusuk gigi. Kalau dulu kan keras sekali (rasanya), kalau sekarang ya sudah biasa aja. Jauh dibandingkan ketika masa kampanye, oh jauh sekali meski ramai dan keras," kata Anies.
Menurut Anies, kritik terhadap pemerintahan bukan hal baru. Ia mencontohkan kritik terhadap Gubernur Ali Sadikin ketika dulu menggusur makam untuk pelebaran jalan di tahun 1967.
Baca juga: Akan Naikkan Tarif dan Kurangi Parkir, Anies Ingin Warga Beralih ke Transportasi Umum
"Itu ramai dibicarakan orang, dikritik, dipuji. Tapi di mana? Di warkop. Tidak ada alat yang menyambungkan dengan telinga gubernur. Komentar itu bukan barang baru, yang baru, sekarang telinga kita tambah," ujar Anies.
Anies mengatakan ia menasehati jajarannya untuk fokus pada perencanaan dan tidak terdistraksi riuh rendah media sosial. Isu yang berkembang di media sosial, kata Anies, perlu direspon secukupnya tanpa reaksi berlebihan.
"Gimana caranya? Ini ngatur perasaan. Biasa aja gitu. Samalah seperti juga kalau yang lain buat kebijakan. Jadi take it easy, saya sudah ngalamin kampanye di Jakarta," kata Anies.
Soal pelayanan dan aduan di media sosial, Anies menyatakan kini ia menyatukan para administrator media sosial berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) agar bekerja satu ruangan. Selain itu, Pemprov DKI punya lebih dari 5.000 anggota masyarakat sukarelawan yang terverifikasi, untuk melaporkan masalah lewat media sosial.
Baca juga: Apa Kata Para Camat soal Pengaduan Masyarakat Lewat Aplikasi Qlue?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.