Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Inspiratif Pak Kinong, Penggagas Bemo Baca di Jakarta...

Kompas.com - 07/12/2018, 20:29 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutino (58) atau akrab disapa Pak Kinong adalah seorang sopir yang merintis bemo baca di Jakarta. 

Apa itu bemo baca?

Pak Kinong yang sudah berprofesi sebagai sopir bemo sejak tahun 1976 memodifikasi bemo tuanya menjadi perpustakaan keliling bagi anak-anak. 

Ide membuat perpustakaan keliling di bemo berawal dari dua orang temannya yang berprofesi sebagai dosen di Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat.

"Awalnya saya enggak ada ide seperti ini. Dulu itu dua sahabat saya, dosen Untar (Universitas Tarumanegara) mau membeli bemo saya untuk membuat kegiatan sosial namanya netling (internet keliling) tahun 2010," kata Pak Kinong saat ditemui Kompas.com di Jalan Karet Pasar Baru Barat II, Tanah Abang, Jalarta Pusat, Jumat (7/12/2018).

Baca juga: Cerita Mantan Sopir Bemo yang Kini Beralih ke Bajaj Roda Empat

Namun, karena tidak mengerti internet, Pak Kinong menyarankan kedua temannya membuat mobil baca.  

Meski tidak lulus SD, Pak Kinong bertekad membuat anak-anak Indonesia gemar membaca sehingga bisa menjadi orang sukses.

Sejak ide bemo bacanya disetujui kedua sahabatnya tersebut, ia kerap mendapat bantuan buku bacaan anak-anak. 

Pagi keliling PAUD, sore jadi sopir

Ia mulai berkeliling dengan bemo tuanya ke gang-gang sempit sejak tahun 2013.

Tak hanya gang sempit di kawasan Tanah Abang, Pak Kinong juga sering berkeliling kawasan Kota Tua hingga Jakarta Utara.

Pak Kinong berkeliling ke sekolah-sekolah seperti PAUD, TK, dan SD yang berada di gang-gang sempit setiap hari pada pukul 09.00 hingga 15.00.

Baca juga: Akhir Perjalanan Bemo di Ibu Kota...

Sebelum berkeliling dengan bemo bacanya, ia menjadi sopir bemo terlebih dahulu.

Sore hari setelah berkeliling sekolah, Pak Kinong kembali menjadi sopir bemo.

"Pas pagi narik sebagai sopir bemo, saya bisa dapat Rp 100.000. Sore juga bisa Rp 100.000, tetapi kan penghasilan sebagai sopir bemo itu enggak menentu," kata Pak Kinong.

Baca juga: Sebelum Saya Mati, Saya Akan Tetap Buka Toko Onderdil Bemo Ini

Rutinitas itu ia lakukan sejak tahun 2013 hingga pertengahan 2017.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com