JAKARTA, KOMPAS.com - Sutino (58) atau akrab disapa Pak Kinong adalah seorang sopir yang merintis bemo baca di Jakarta.
Apa itu bemo baca?
Pak Kinong yang sudah berprofesi sebagai sopir bemo sejak tahun 1976 memodifikasi bemo tuanya menjadi perpustakaan keliling bagi anak-anak.
Ide membuat perpustakaan keliling di bemo berawal dari dua orang temannya yang berprofesi sebagai dosen di Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat.
"Awalnya saya enggak ada ide seperti ini. Dulu itu dua sahabat saya, dosen Untar (Universitas Tarumanegara) mau membeli bemo saya untuk membuat kegiatan sosial namanya netling (internet keliling) tahun 2010," kata Pak Kinong saat ditemui Kompas.com di Jalan Karet Pasar Baru Barat II, Tanah Abang, Jalarta Pusat, Jumat (7/12/2018).
Baca juga: Cerita Mantan Sopir Bemo yang Kini Beralih ke Bajaj Roda Empat
Namun, karena tidak mengerti internet, Pak Kinong menyarankan kedua temannya membuat mobil baca.
Meski tidak lulus SD, Pak Kinong bertekad membuat anak-anak Indonesia gemar membaca sehingga bisa menjadi orang sukses.
Sejak ide bemo bacanya disetujui kedua sahabatnya tersebut, ia kerap mendapat bantuan buku bacaan anak-anak.
Ia mulai berkeliling dengan bemo tuanya ke gang-gang sempit sejak tahun 2013.
Tak hanya gang sempit di kawasan Tanah Abang, Pak Kinong juga sering berkeliling kawasan Kota Tua hingga Jakarta Utara.
Pak Kinong berkeliling ke sekolah-sekolah seperti PAUD, TK, dan SD yang berada di gang-gang sempit setiap hari pada pukul 09.00 hingga 15.00.
Baca juga: Akhir Perjalanan Bemo di Ibu Kota...
Sebelum berkeliling dengan bemo bacanya, ia menjadi sopir bemo terlebih dahulu.
Sore hari setelah berkeliling sekolah, Pak Kinong kembali menjadi sopir bemo.
"Pas pagi narik sebagai sopir bemo, saya bisa dapat Rp 100.000. Sore juga bisa Rp 100.000, tetapi kan penghasilan sebagai sopir bemo itu enggak menentu," kata Pak Kinong.
Baca juga: Sebelum Saya Mati, Saya Akan Tetap Buka Toko Onderdil Bemo Ini
Rutinitas itu ia lakukan sejak tahun 2013 hingga pertengahan 2017.