Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Sebungkus Plastik E-KTP Ditemukan di Area Kebun Pondok Kopi dan Tercecer di Selokan

Kompas.com - 08/12/2018, 17:38 WIB
David Oliver Purba,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah ditemukannya sekarung berisi KTP elektronik (e-KTP), kembali ditemukan sebungkus plastik yang juga berisi e-KTP.

Temuan yang kedua ini berada di area perkebunan pisang di Jalan Karya Bakti III, RT 003 RW 011, Kelurahan Pondok Kopi, Duren Sawit, Sabtu (8/12/2018) siang.

Sebelumnya pada Sabtu pagi sekitar pukul 11.00, sekarung e-KTP ditemukan di dalam sebuah karung yang terletak di area sawah.

Lokasi penemuan kedua ini berjarak 150 meter dari lokasi pertama.

Baca juga: Sekarung E-KTP Milik Warga Pondok Kelapa Dibuang di Area Sawah Pondok Kopi

Pantauan Kompas.com di lokasi, tampak segerombolan anak-anak berlarian dan membawa sebungkus plastik berisi e-KTP.

"Om ada KTP lagi, Om," teriak salah satu anak.

Seorang anak berinisial K (11) mengatakan menemukan e-KTP di dalam perkebunan saat sedang bermain bersama teman-temannya.

"Tadi di dalam, lagi main terus ada nemu," ujar K.

Baca juga: Polri Turun Lapangan, Mapping Kasus Jual Beli Blangko E-KTP

Saat dicek, e-KTP tersebut masih milik warga Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit atau seperti alamat e-KTP yang ditemukan di area parsawahan.

Kompas.com yang berada di lokasi juga menemukan 10 e-KTP yang berceceran di sekitar selokan yang berada di Jalan Karya Bakti III. Kompas.com masih mengonfirmasi temuan ini ke otoritas terkait. 

Kompas TV KTP elektronik sebagai dokumen resmi yang hanya bisa dikeluarkan oleh pemerintah ternyata berdasarkan invetigasi tim Kompas ditemukan diperjualbelikan baik di pasaran maupun toko online. Bagaimana itu bisa terjadi? Dan apa dampaknya jika KTP elektronik asli tapi palsu ini diselewengkan penggunaannya? Simak dialognya bersama Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif serta pakar telematika Abimanyu Wachjoewidajat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com