JAKARTA, KOMPAS.com - Sutino (58), pria yang biasa disapa Pak Kinong, memodifikasi bemo miliknya untuk dijadikan perpustakaan kecil yang menyediakan sejumlah buku anak-anak.
Ia mengubah tempat duduk di belakang kemudi menjadi dua rak penyimpanan barang.
Satu rak digunakan untuk tempat buku-buku, sedangkan satu rak lainnya untuk makanan yang dijual Pak Kinong.
Tampak pula peralatan-peralatan berjualan, seperti coolbox untuk menyimpan minuman pada bagian tengah bemo.
Bemo Pak Kinong ini mulanya berwarna ungu. Namun, bemo itu dicat oranye karena dijadikan perlengkapan syuting flm beberapa waktu lalu.
"Dulunya warna ungu terang, tapi sudah ganti oranye. Kemarin disewa buat syuting film. Kadang-kadang bemo ini emang disewa, mungkin karena cuma tinggal bemo ini yang bisa jalan. Bagian tengah itu ada rak buku ya tempat menaruh buku-buku," kata Pak Kino saat ditemui Kompas.com di depan rumahnya Jalan Karet Pasar Baru Barat II, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (7/12/2018).
Baca juga: Kisah Inspiratif Pak Kinong, Penggagas Bemo Baca di Jakarta...
Pada bagian rak buku, tampak beberapa buku anak-anak. Ada yang berjudul Monyet dan Kera, Pencakar Langit, dan Tukang Pos.
Buku-buku itu dikumpulkan Pak Kinong dari para donatur, salah satunya Presiden Joko Widodo.
Pak Kinong pernah diundang ke Istana Negara saat peringatan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2017.
"Buku dari Pak Jokowi ada tanda itu (sembari menunjukkan tanda hadiah dari presiden pada salah satu buku). Itu kan enggak dijual, jadi kalau ada orang tua yang mau beli, saya bilang pinjam saja, jangan beli," kata Pak Kinong.
Buku-buku itu disusun dalam satu rak buku yang memiliki tiga tingkat. Warna-warna buku tampak mencolok untuk menarik perhatian anak-anak.
Pak Kinong menyampaikan, anak-anak di sekitar rumahnya terkadang meminjam buku dan membawanya ke rumah.
Kendati demikian, ia tak pernah khawatir buku itu tak pernah dikembalikan.
"Kadang ada yang bawa pulang ke rumah. Saya persilakan saja kalau saya kenal dengan orang tuanya. Sekalian saya mengajarkan pada anak-anak kalau meminjam itu harus dikembalikan. Sejauh ini buku-buku yang dipinjamkan itu masih selalu dikembalikan," ujar Pak Kinong.
"Pernah suatu hari ada anak pinjam buku. Dua hari setelahnya dia datang ke rumah untuk mengembalikan. Padahal saya enggak ingat kalau buku itu belum pernah dikembalikan. Itu kan sekalian mendidik mereka," lanjut dia.
Baca juga: Cerita Mantan Sopir Bemo yang Kini Beralih ke Bajaj Roda Empat
Saat ini, Pak Kinong memiliki 200 buku di rumahnya. Kendati demikian, ia hanya membawa 5-100 buku di bemo baca miliknya.
Ia selalu mengganti koleksi bukunya setiap hari agar anak-anak tidak pernah bosan.
Ia mulai berkeliling dengan bemo baca miliknya ke gang-gang sempit sejak tahun 2013 sampai pertengahan tahun 2017.
Sejak pertengahan tahun 2017, Pak Kinong hanya menempatkan bemo bacanya di depan gang rumahnya dari pagi hingga sore pukul 15.00 WIB.
Selanjutnya, ia menyulap bemonya menjadi tempat berjualan makanan. Ia berjualan makanan bersama istrinya di kolong flyover Karet setiap hari mulai pukul 15.00 hingga 22.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.