JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah karung berisi ribuan KTP elektronik (e-KTP) ditemukan berceceran di area persawahan yang berada di Jalan Karya Bakti III, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (8/12/2018).
Ribuan e-KTP tersebut milik warga Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Ketua RW 011 Kelurahan Pondok Kopi, Ipit mengatakan, ribuan e-KTP ditemukan dalam sebuah karung putih yang dibuang di area persawahan.
Baca juga: Sekarung E-KTP Milik Warga Pondok Kelapa Dibuang di Area Sawah Pondok Kopi
Penemuan ribuan e-KTP tersebut berawal dari laporan bahwa ada anak-anak yang memainkan e-KTP tersebut. Ipit datang dan menemukan ribuan e-KTP di dalam sebuah karung putih dan sebagian lainnya tercecer di sawah.
"Ada ribuan e-KTP aktif. Saya ngitungin aja udah capek, pada bosen. Ribuan itu, jelas di atas seribu lah," ujar Ipit kepada Kompas.com di lokasi.
Sekarung e-KTP milik warga Kelurahan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, itu dijadikan mainan oleh anak-anak setempat.
Baca juga: Sekarung E-KTP di Pondok Kopi Jadi Mainan Anak-anak
Saat ditemukan E-KTP sudah berceceran. Ada yang di dalam selokan, di area sawah, ada juga yang masih tersusun rapi di dalam karung berwarna putih.
"Ini masih anak-anak ini, belum ada orang dewasa. Mereka mainin, dilempar-lemparin," ujar Ipit.
Warga RT 003 RW 011, Kelurahan Pondok Kopi, Dendi mengatakan tidak melihat orang mencurigakan yang berlalu lalang di kawasan tersebut.
Wilayah itu memang kerap sepi sekitar pukul 11.00. Dandi biasa menjaga warungnya yang berjarak 10 meter dari ditemukannya sekarung KTP tersebut.
"Ini warung saya di sini. Enggak ngeliat apa-apa. Tapi kalau pukul 10.00 sepi, ibu-ibu di dalam. Enggak ada yang aneh-aneh sih," ujar Dandi kepada Kompas.com di lokasi.
Baca juga: Warga Pondok Kopi Tak Melihat Pembuang Karung Berisi Ribuan E-KTP
Hal serupa disampaikan warga RT 003, Pram. Menurutnya, sejak pagi tidak melihat warga yang mencurigakan yang membuang sebuah karung di daerah tersebut.
Pram mengatakan, kawasan tersebut memang sepi pada pagi menjelang siang hari.
"Enggak ada mencurigakan tadi. Tapi biasanya pukul 11.00 memang sudah sepi. Kalau buang-buang sesuatu yang aneh enggak pernah ada di sini," ujar Pram.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Dhany Sukma mengatakan, sekarung e-KTP yang ditemukan di Kelurahan Pondok Kopi merupakan e-KTP cetakan lama.
E-KTP tersebut merupakan cetakan 2011-2013. Dhany mengaku belum mengetahui apakah ribuan e-KTP itu masih aktif atau tidak.
Baca juga: Dukcapil DKI: Sekarung E-KTP di Pondok Kopi merupakan Cetakan Lama
Dhany juga tidak menjawab dengan jelas alasan mengapa e-KTP cetakan lama tersebut belum diserahkan ke warga. Dinas Dukcapil DKI Jakarta meminta polisi mencari pelaku yang membuang e-KTP tersebut.
Kementerian Dalam Negeri juga ikut membantu menginvestigasi temuan tersebut.
"Kalau masalah masih aktif, kan, dicek dulu nih. Ada di Polsek barangnya, mau dilacak oleh polisi," ujar Dhany.
Lurah Pondok Kelapa Siska Leonita mengaku belum mengetahui apakah sekarung KTP elektronik (e-KTP) milik warga Kelurahan Pondok Kelapa yang ditemukan di Pondok Kopi pernah disimpan oleh pihak kelurahan.
Baca juga: Kata Lurah soal Temuan Karung Berisi e-KTP di Sawah
Siska juga bungkam ketika ditanyakan apakah pihak kelurahan memiliki data atau pernah melakukan pencatatan seluruh e-KTP yang diterima dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta.
"Mohon maaf, saya belum bisa memberikan penjelasan karena dalam penyelidikan polisi dan Dukcapil," ujar Siska.
Kapolsek Duren Sawit Kompol Suhut mengatakan bahwa kasus penemuan e-KTP ditangani Polres Jakarta Timur.
Baca juga: Sekarung E-KTP yang Ditemukan di Pondok Kopi Dibawa ke Polres
Hal tersebut dikarenakan kasus itu berskala nasional. Barang buktinya pun sudah diserahkan ke pihak Polres.
Untuk tahap awal, Polsek Duren Sawit masih menangani kasus tersebut. Bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta, pihaknya masih melakukan pemeriksaan apakah ribuan e-KTP yang ditemukan di area persawahan itu masiha aktif.
"Diserahkan ke Polres (Jaktim) karena ini skala nasional," ujar Suhut.