JAKARTA, KOMPAS.com — Massa dari kelompok yang belum dikenal merusak dan membakar Polsek Ciracas, Jakarta Timur, pada Selasa (11/12/2018).
Perusakan terjadi sekitar pukul 23.00 hingga Rabu (12/12/2018) dini hari. Sampai saat ini, polisi masih menyelidiki lebih lanjut peristiwa tersebut sembari menghimpun informasi dan petunjuk dari saksi terkait.
Berikut enam fakta dari kejadian pembakaran dan perusakan Polsek Ciracas yang dirangkum Kompas.com:
Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis mengatakan, ada sekitar 200 orang yang mendesak masuk ke Polsek Ciracas pada Selasa malam.
Baca juga: Perusakan Polsek Ciracas, Tiga Polisi Terluka
Kedatangan massa disebut untuk mengetahui perkembangan kasus pemukulan yang dialami oleh teman mereka.
"Massa yang kurang lebih berjumlah 200 orang itu merangsek masuk untuk mengecek apakah benar tahanan yang memukul rekan mereka itu sudah ditahan," ujar Idham pada Rabu.
Idham mengatakan, massa yang merusak dan membakar Polsek Ciracas, Jakarta Timur, diduga karena tidak puas dengan penanganan kasus yang ditangani Polsek Ciracas.
"Massa yang mungkin kurang puas atas penanganan kasus yang terjadi sehari sebelumnya di Cibubur yang masuk dalam wilayah Polsek Ciracas," kata Idham.
Massa ingin memastikan apakah pelaku yang memukul teman mereka sudah ditahan.
Meski sudah diberi penjelasan oleh kapolsek, massa tak mengindahkan penjelasan tersebut hingga terjadilah aksi perusakan di Polsek Ciracas dan terhadap beberapa kendaraan di sana.
Baca juga: Imbas Perusakan Polsek Ciracas, Kapolsek Terluka dan Dirawat di RS
"Sudah diberi penjelasan oleh kapolsek dan kapolres, kasus masih dalam pengejaran dan belum dilakukan penangkapan dan sudah diberi waktu 2x24 jam, tapi mungkin karena massa tidak puas lalu mereka melalukan tindakan anarkistis," katanya.
Sejumlah mobil di Polsek Ciracas dirusak massa yang mengamuk dan menyerang kantor polisi tersebut pada Selasa malam.
Idham mengatakan, mobil yang dirusak di antaranya mobil polisi dan mobil Puspom Kodam.
"Mereka melakukan tindakan anarkistis, rekan-rekan lihat ada beberapa mobil yang jadi korban, baik mobil polisi ataupun Puspom Kodam yang dirusak," ucapnya.
Akibat pembakaran dan perusakan Polsek Ciracas, tujuh tahanan yang berada di polsek tersebut dipindahkan ke Polda Metro Jaya.
"Tahanan berjumlah tujuh (orang) dalam keadaaan aman dan sehat, saya sudah pindahkan ke Polda Metro Jaya," lanjut Idham.
Saat perusakan dan pembakaran di Polsek Ciracas berlangsung, warga di sekitar lokasi sempat mendengar bunyi tembakan dari dalam Polsek Ciracas.
S (72), salah satu warga yang berada di sekitar lokasi saat kejadian, menduga bunyi tersebut berasal dari gudang senjata yang terbakar.
Baca juga: Soal Pembakaran Mapolsek Ciracas, Ini Komentar Wakapolri
"Tahunya ada suara kayak tembakan, dar-dor, dar-dor. Itu kayaknya dari gudang senjata. Nembak sih enggak ada, kayaknya peluru kebakar," ujar S saat ditemui Kompas.com, Rabu.
Menurut S, bunyi tersebut terdengar pada pukul 23.30 WIB. Warga disebutnya berkumpul hingga pukul 03.00 WIB.
Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur, ditutupi tripleks dan seng pada Rabu setelah diserang dan dirusak sekelompok massa pada Selasa malam.
Kini, bangunan Polsek Ciracas tak lagi terlihat dari luar.
Meski begitu, masih terlihat bekas-bekas perusakan, seperti pagar dan beberapa baliho yang rusak di depan Polsek Ciracas.
Terlihat jelas pagar tersebut dalam kondisi ringsek hingga terlepas dari tempatnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.